Mohon tunggu...
Daffa Razan Firdaus
Daffa Razan Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Prodi Geografi FISIP ULM

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis 3 Citra Satelit di Kabupaten Barito Kuala serta Kelebihan dan Kekurangannya

24 Oktober 2024   10:16 Diperbarui: 24 Oktober 2024   10:53 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari earthexplorer.usgs.go

Penulis: Daffa Razan Firdaus

NIM:  2410416110003

Kelas: B

Mata Kuliah: Penginderaan Jauh

Dosen Pengampu: Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si

Program Studi: S1 Geografi FISIP ULM

Citra adalah representasi visual dari permukaan bumi atau objek lain yang dihasilkan melalui penginderaan jauh. Citra ini dapat diperoleh dari sensor yang dipasang di satelit, pesawat terbang, atau drone. 

Terdapat dua jenis utama citra dalam konteks penginderaan jauh:

  1. Citra Foto: Citra yang dihasilkan menggunakan kamera optik, seperti foto udara atau foto satelit yang memanfaatkan pantulan cahaya tampak. Kamera merekam gambar yang serupa dengan apa yang dilihat oleh mata manusia.
  2. Citra Non-Foto: Citra yang dihasilkan menggunakan sensor yang mendeteksi gelombang elektromagnetik di luar spektrum cahaya tampak, seperti inframerah, radar, atau pencitraan termal. Jenis citra ini memberikan informasi yang tidak terlihat oleh mata manusia, misalnya suhu permukaan atau kelembapan tanah.

Citra memiliki berbagai manfaat yang penting di berbagai bidang, terutama dalam pemetaan dan analisis lingkungan. Berikut beberapa manfaat citra:

  1. Pemantauan Lingkungan: Citra satelit dan udara membantu dalam pemantauan perubahan lingkungan, seperti deforestasi, kebakaran hutan, pencemaran air, serta perubahan iklim dan tutupan lahan.

  2. Pemetaan: Citra digunakan untuk membuat peta yang akurat. Dalam bidang kartografi, citra membantu dalam memetakan wilayah, baik itu permukaan bumi, tata ruang kota, ataupun wilayah yang sulit dijangkau.

  3. Pertanian dan Kehutanan: Citra inframerah dapat digunakan untuk memantau kondisi tanaman, seperti mendeteksi kesehatan tanaman atau memperkirakan hasil panen. Di sektor kehutanan, citra digunakan untuk memantau hutan dan mendeteksi perubahan tutupan lahan.

  4. Perencanaan Wilayah dan Tata Ruang: Pemerintah dan perencana kota menggunakan citra untuk memetakan perkembangan wilayah dan menyusun rencana tata ruang, membantu dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan dan infrastruktur.

  5. Mitigasi Bencana: Citra satelit digunakan untuk memantau dan memprediksi bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, atau tanah longsor, serta membantu dalam tanggap darurat dan pemulihan setelah bencana terjadi.

  6. Ilmu Kelautan dan Atmosfer: Citra digunakan untuk memantau pergerakan arus laut, suhu permukaan laut, distribusi es, serta pemantauan cuaca dan atmosfer untuk mendeteksi fenomena seperti badai atau perubahan iklim.

  7. Keamanan dan Pertahanan: Dalam bidang militer, citra digunakan untuk pemantauan wilayah, identifikasi ancaman, serta mendukung misi pengintaian.

  8. Penelitian Geografi dan Geologi: Citra digunakan untuk memetakan bentuk lahan, pola geomorfologi, dan struktur geologi. Ini bermanfaat dalam penelitian seismik, eksplorasi tambang, atau analisis struktur batuan.

Citra menjadi alat yang sangat efektif untuk analisis dan pengambilan keputusan di berbagai bidang karena kemampuannya memberikan data yang akurat.

Wilayah yang di interpretasikan citra satelitnya adalah Kabupaten Barit0 Kuala yang terletak di Kalimantan Selatan, di artikel ini juga disajikan tabel yang berisi 9 unsur interpretasi citra. Citra yang digunakan antara lain:

1. Citra Landsat 8

Landsat 8 adalah satelit observasi Bumi yang diluncurkan oleh NASA dan USGS (United States Geological Survey) pada 11 Februari 2013 sebagai bagian dari program Landsat. Satelit ini dirancang untuk memantau kondisi permukaan bumi dan menyediakan data citra yang digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pemetaan, pemantauan perubahan lingkungan, pertanian, kehutanan, serta mitigasi bencana.

Kelebihan:

 

  • Resolusi Spasial yang Baik: Resolusi 30 meter untuk sebagian besar band dan 15 meter untuk band pankromatik memungkinkan pencitraan dengan detail yang cukup baik, sehingga cocok untuk pemetaan skala besar dan analisis perubahan permukaan bumi.

  • Cakupan Global dan Periodik: Landsat 8 melintasi setiap wilayah di bumi setiap 16 hari, memberikan data yang terus diperbarui. Ini sangat berguna untuk analisis tren dan perubahan dalam jangka waktu yang panjang, seperti perubahan tutupan lahan, deforestasi, dan urbanisasi.

  • Data Multispektral: Landsat 8 menyediakan data dalam berbagai panjang gelombang, termasuk cahaya tampak, inframerah dekat, inframerah-pendek, dan inframerah termal. Ini memungkinkan aplikasi yang luas, mulai dari pemantauan pertanian, kesehatan tanaman, pemetaan kelembapan tanah, hingga pemantauan kebakaran hutan dan bencana alam.

  • Sensor Termal (TIRS): Kemampuan untuk mendeteksi radiasi termal sangat berguna dalam memantau suhu permukaan bumi dan lautan, serta mendukung aplikasi seperti manajemen sumber daya air dan pemantauan perubahan iklim.

  • Akses Data yang Gratis: Data Landsat 8 tersedia secara gratis melalui platform USGS, yang memungkinkan penggunaan data secara luas oleh peneliti, pemerintah, dan masyarakat umum di seluruh dunia.

Kekurangan:

  • Resolusi yang Terbatas untuk Detail Kecil: Dengan resolusi spasial 30 meter, Landsat 8 tidak bisa menangkap detail kecil, seperti kendaraan, bangunan kecil, atau objek skala kecil lainnya. Satelit dengan resolusi lebih tinggi, seperti satelit komersial (misalnya, WorldView-3 dengan resolusi 30 cm), lebih cocok untuk kebutuhan ini.

  • Frekuensi Cakupan yang Relatif Lambat: Satelit Landsat melintasi setiap wilayah setiap 16 hari. Untuk beberapa aplikasi yang membutuhkan data yang lebih sering (seperti pemantauan perubahan cepat atau respon darurat), frekuensi ini bisa dianggap kurang memadai dibandingkan satelit dengan revisi harian, seperti satelit Sentinel-2 dari program Copernicus.

  • Terbatas oleh Kondisi Cuaca: Citra Landsat 8 sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, terutama pada band optik (cahaya tampak dan inframerah dekat). Awan dan kabut dapat menghalangi pandangan permukaan bumi, sehingga citra yang dihasilkan tidak selalu jelas. Hal ini bisa menjadi hambatan, terutama di daerah tropis atau selama musim hujan.

  • Resolusi Termal yang Rendah: Sensor termal TIRS memiliki resolusi asli sebesar 100 meter, yang kemudian diinterpolasi menjadi 30 meter. Meskipun ini bermanfaat untuk aplikasi skala besar, untuk analisis yang membutuhkan detail lebih tinggi, resolusi termal ini dianggap terbatas.

2. Citra Google Earth

Gambar diambil dari google earth
Gambar diambil dari google earth

Google Earth adalah aplikasi pemetaan interaktif yang memungkinkan pengguna menjelajahi permukaan Bumi secara virtual melalui gambar satelit, foto udara, dan data topografi. Google Earth memungkinkan pengguna melihat berbagai tempat di seluruh dunia dalam tampilan 3D.

Kelebihan:

  • Citra Satelit yang Detail: Google Earth menyediakan gambar satelit berkualitas tinggi yang memungkinkan pengguna melihat permukaan bumi dengan detail. Ini sangat bermanfaat untuk keperluan eksplorasi, penelitian, dan pendidikan.

  • Tampilan 3D: Fitur tampilan 3D yang canggih memungkinkan pengguna untuk melihat bangunan, pegunungan, dan lanskap secara realistis. Ini memberikan pengalaman eksplorasi visual yang lebih mendalam dan interaktif dibandingkan dengan peta 2D biasa.

  • Street View: Fitur Street View memungkinkan pengguna untuk "berjalan" di jalan-jalan dengan gambar 360 derajat. Pengguna bisa melihat jalanan dan bangunan dengan lebih dekat dan seolah-olah berada di lokasi tersebut secara langsung.

  • Fitur Timeline (Sejarah Gambar): Google Earth memungkinkan pengguna melihat perubahan di suatu area dari waktu ke waktu dengan fitur timeline. Ini sangat berguna untuk melacak perkembangan wilayah, perubahan penggunaan lahan, atau dampak perubahan iklim.

  • Gratis dan Mudah Diakses: Google Earth tersedia secara gratis dan bisa diakses oleh siapa saja, baik melalui aplikasi desktop maupun web, tanpa biaya langganan atau pembelian.

Kekurangan:

  • Keterbatasan Resolusi Citra di Beberapa Area: Meskipun Google Earth menyediakan citra berkualitas tinggi untuk banyak wilayah, beberapa daerah memiliki resolusi gambar yang lebih rendah. Di daerah terpencil atau negara berkembang, citra mungkin tidak sejelas atau terbaru seperti di daerah perkotaan besar.

  • Data yang Tidak Selalu Terbaru: Meskipun citra Google Earth diperbarui secara berkala, pembaruan tidak selalu real-time. Beberapa citra satelit bisa berusia beberapa bulan hingga beberapa tahun, terutama di wilayah yang jarang diperbarui, sehingga tidak selalu mencerminkan kondisi terkini.

  • Ketergantungan pada Koneksi Internet: Untuk mengakses Google Earth dengan optimal, pengguna membutuhkan koneksi internet yang stabil dan cepat. Kualitas citra yang diunduh secara real-time tergantung pada kecepatan internet, dan pengguna dengan koneksi lambat mungkin mengalami loading yang lama.

3. Citra Sentinel 2

Gambar diambil dari apps.sentinel-hub.com
Gambar diambil dari apps.sentinel-hub.com

Sentinel-2 adalah satelit pemantauan Bumi yang termasuk dalam program Copernicus, sebuah proyek penginderaan jauh yang dikelola oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Komisi Eropa. Program ini terdiri dari dua satelit kembar, yaitu Sentinel-2A yang diluncurkan pada tahun 2015 dan Sentinel-2B yang diluncurkan pada tahun 2017. Kedua satelit ini beroperasi secara bersamaan untuk menghasilkan gambar multispektral berkualitas tinggi dengan cakupan global yang luas dan frekuensi pengambilan data yang cepat.

Kelebihan:

  1. Resolusi Spasial yang Baik:

    • Sentinel-2 memiliki resolusi spasial hingga 10 meter untuk beberapa band, yang memungkinkan pemetaan detail permukaan bumi, terutama untuk aplikasi di pertanian, kehutanan, dan analisis lahan.
  2. Cakupan dan Frekuensi yang Cepat:

    • Dengan dua satelit kembar (Sentinel-2A dan Sentinel-2B), satelit ini mampu mencakup seluruh permukaan bumi setiap 5 hari sekali. Hal ini sangat berguna untuk memantau perubahan yang cepat, seperti pertumbuhan tanaman, kebakaran hutan, atau perkembangan kota.
  3. Band Multispektral yang Luas:

    • Sentinel-2 memiliki 13 band spektral, mulai dari cahaya tampak hingga inframerah dekat dan inframerah-pendek. Ini memudahkan pengguna untuk melakukan analisis yang lebih mendalam, seperti pemantauan vegetasi, deteksi stres tanaman, analisis kualitas air, dan banyak lagi.
  4. Akses Data yang Gratis dan Terbuka:

    • Semua data Sentinel-2 dapat diakses secara gratis melalui platform Copernicus Open Access Hub. Ini membuatnya sangat berguna untuk peneliti, pemerintah, sektor swasta, hingga organisasi non-pemerintah tanpa adanya hambatan biaya.
  5. Deteksi Vegetasi yang Baik:

    • Band "Red Edge" pada Sentinel-2 dirancang khusus untuk pemanrangantauan vegetasi. Ini memungkinkan pemantauan kesehatan tanaman dan pertumbuhan secara lebih presisi, yang sangat penting untuk pertanian, kehutanan, dan ekologi.

Kekurangan

  • Terbatasnya Resolusi untuk Detail Kecil:

    • Meskipun resolusi 10 meter cukup baik untuk banyak aplikasi, satelit Sentinel-2 tidak cocok untuk memantau objek berukuran kecil, seperti bangunan kecil atau kendaraan, dibandingkan satelit komersial lain yang menawarkan resolusi sangat tinggi (misalnya, WorldView dengan resolusi 30 cm).
  • Keterbatasan Saat Kondisi Awan:

    • Seperti banyak satelit optik lainnya, Sentinel-2 tidak dapat "melihat" melalui awan. Ketika wilayah yang dipantau tertutup awan, citra yang dihasilkan tidak berguna, sehingga terkadang memerlukan waktu lebih lama untuk mendapatkan citra yang jelas.
  • Tidak Memiliki Sensor Radar:

    • Sentinel-2 tidak dilengkapi dengan sensor radar, yang penting untuk pemantauan di malam hari atau di kondisi cuaca buruk. Untuk pengamatan semacam itu, satelit seperti Sentinel-1, yang dilengkapi dengan radar, lebih sesuai.
  • Ukuran Data yang Besar:

    • Resolusi tinggi dan cakupan multispektral membuat file citra Sentinel-2 cukup besar, sehingga memerlukan penyimpanan yang besar dan koneksi internet yang cepat untuk mengunduhnya. Ini bisa menjadi tantangan bagi pengguna dengan keterbatasan sumber daya atau kapasitas penyimpanan.
  • Waktu Pemrosesan yang Lama:

    • Mengingat kompleksitas data multispektral dan resolusi yang tinggi, pemrosesan data Sentinel-2 bisa memakan waktu lebih lama, terutama jika pengguna ingin menganalisis wilayah yang luas atau melakukan pemrosesan data multitemporal.

Berikut dibawah ini disajikan tabel interpretasi citra dengan 9 unsurnya:

Tabel Citra Landsat 8
Tabel Citra Landsat 8

Tabel Citra Google Earth
Tabel Citra Google Earth

Tabel Citra Google Earth
Tabel Citra Google Earth

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun