ABSTRAK
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah (K3) suatu konsep yang sangat penting dalam dunia kerja. K3 merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan melindungi kesehatan para pekerja di tempat kerja tidak terkecuali di dunia pendidikan khususnya di sekolah. Penerapan K3 yang baik dapat mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya keselamatan dan kesehatan dilingkungan sekolah, peran kepala sekolah dalam mepromosikan keselamatan dan kesehatan kerja dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian  kualitatif dengan menggunakan studi literatur, mendasarkan analisisnya pada sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan sekolah Dari kajian literature ini diperoleh hasil bahwa faktor yang dapat membahayakan guru, staf dan siswa, seperti kondisi fisik sekolah, makanan dan minuman, posisi kerja yang tidak ergonomis, kurangnya kesadaran akan kesehatan dan keselamatan, sehingga dilaksanakan penerapan program kesehatan dan keselamatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif di lingkungan sekolah,  yaitu dengan membuat kebijakan program kesehatan dan keselamatan, selain itu peran utama kepala sekolah sangat menentukan keberhasilan program keselamatan dan kesehatan di sekolah. Dengan diberlakukannya sistem manajemen K3 yang baik di sekolah, maka potensi bahaya dan penyakit yang bisa timbul bisa ditanggulangi secara cermat sehingga proses dan aktivitas bersekolah bisa dilakukan dengan aman, sehat, nyaman, dan tertib.
Keywords: Keselamatan kerja, kesehatan kerja, peran K3.
PENDAHULUAN
      Sekolah sebagai lembaga pendidikan berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu faktor yang menentukan kualitas SDM adalah kesehatan. Kesehatan warga sekolah dalam hal ini guru, staf dan siswa siswi di sekolah sangat perlu diperhatikan guna peningkatan kualitas SDM. Bahaya dan resiko yang ditimbulkan akibat kecelakaan serta ancaman kesehatan dapat terjadi kepada siapa saja, termasuk di dalam lingkungan sekolah terutama para guru, staf dan siswa siswi. Menurut Budiono dkk (2003) faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah beban kerja, kapasitas kerja, dan lingkungan kerja. Beban kerja yang tidak seimbang dapat menyebabkan stres dan berbagai masalah kesehatan. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik serta produktivitas kerja. Masalah kekerasan dan perundungan masih menjadi masalah yang mempengaruhi proses belajar siswa. H. W Heinrich dalam Notoadmodjo (2007) menyatakan bahwa penyebab resiko dari keselamatan kerja yang sering dijumpai adalah karena perilaku tidak aman sebersar 88 % dan kondisi lingkungan sebesar 10 % atau dari keduanya. Selain itu dari faktor kesehatan, makanan dan minuman yang di konsumsi siswa di lingkungan sekolah masih jauh dari standar kesehatan.
      Resiko kecelakaan dan penyakit bisa terjadi saat guru maupun siswa sedang melaksanakan aktivitas di sekolah, pihak sekolah tentunya perlu memperhatikan dengan seksama dan bertangunggjawab untuk memberikan informasi menerapkan peraturan mengenai K3 kepada siswa di sekolah. Kecelakaan dan penyakit yang terjadi akibat aktivitas di sekolah dapat dicegah sejak awal jika semua elemen sekolah memahami risiko dan bahaya yang mungkin terjadi serta menerapkan peraturan terkait K3.
      Di lingkungan sekolah, guru, staf dan siswa masih belum banyak tahu tentang peran dan fungsi K3, kebanyakan mereka memiliki pemikiran bahwasanya peran dan fungsi K3 hanya ada di lembaga kesehatan atau rumah sakit. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi dan menerapkan K3 dengan benar di lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan untuk mencegah berbagai risiko, bahaya, dan kecelakaan yang dapat merugikan siswa, guru, atau siapa pun yang berada di sekolah.
      Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif di lingkungan sekolah sangat penting agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Peran kepala sekolah sangat dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman, melaksanakan pelatihan keselamatan, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait keselamatan kerja. Dengan memahami pentingnya melaksanakan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan sekolah dapat mengidentifikasi bahaya kesehatan dan keselamatan di sekolah serta mengambil langkah-langkah proaktif dalam mempromosikan keselamatan dan kesehatan kerja. Dari masalah diatas maka sangat perlu mengimplementasi program kesehatan dan keselamatan di sekolah, hal ini untuk memastikan lingkungan sekolah yang aman, sehat, dan produktif bagi semua guru, staf maupun siswa.
Â
METODE
      Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian  kualitatif dengan menggunakan studi literatur, mendasarkan analisisnya pada sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan sekolah. Metode penelitian kualitatif ini adalah suatu pendekatan yang memungkinkan peneliti untuk memahami fenomena sosial, seperti kebijakan K3, perilaku karyawan/pegawai terkait keselamatan dan kesehatan kerja, serta dampaknya, melalui telaah terhadap berbagai sumber literatur seperti buku, artikel jurnal, laporan penelitian, dan peraturan pemerintah yang relevan. Metode ini dimulai dengan pengumpulan berbagai sumber literatur yang berfokus pada penerapan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan/pegawai, yang dapat mencakup perkembangan sejarah K3, praktik terbaik, studi kasus, perbandingan antara berbagai model manajemen K3, dan konsep teoritis terkait. Peneliti kemudian akan melakukan analisis mendalam terhadap sumber-sumber literatur ini dengan mencari pola, kesamaan, perbedaan, dan implikasi yang relevan dengan masalah K3 di lingkungan sekolah. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur ini penting dalam merinci perkembangan teoritis dan praktis terkait K3. Ini juga memberikan dasar yang kuat untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin perlu diatasi atau perbaiki dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan/pegawai. Selain itu, metode ini dapat menjadi landasan yang kuat untuk pengembangan rekomendasi kebijakan dan tindakan lebih lanjut dalam rangka meningkatkan K3 di lingkungan sekolah.