Mohon tunggu...
Daffa Anugerah Putra
Daffa Anugerah Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Hobi futsal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Empati dalam Komunikasi

7 Januari 2025   02:51 Diperbarui: 7 Januari 2025   02:51 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

APA ITU EMPATI DALAM KOMUNIKASI ?

                Empati merupakan keterampilan komunikasi yang krusial dalam interaksi sosial. Dalam komunikasi, empati juga memungkinkan individu untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, yang dapat memperkuat hubungan interpersonal. Artikel ini akan membahas pentingnya empati dalam komunikasi, cara mengembangkan keterampilan empati, serta dampaknya terhadap hubungan pribadi dan profesional.

Devinisi Empati dalam Komunikasi

1. Pengertian Empati

            Empati adalah cara memahami perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain orang. Empati dapat diartikan sebagai kemampuan diri kita untuk merasakan atau memposisikan diri seperti orang lain agar bisa merasakan atau memahami apa yang orang lain rasakan,

2. Pengertian Komunikasi

            Komunikasi adalah proses pertukaran pesan, gagasan, ide antara dua orang atau lebih sehingga apa yang dimaksud pesan tersebut dapat dipahami. Komunikasi dapat terjadi dalam bebagai bentuk yaitu verbal (menggunakan kata-kata) dan non verbal (menggunakan isyarat tubuh)

3. Empati dalam Komunikasi

Empati dalam komunikasi adalah kemampuan untuk memahami atau merasakan emosi serta perspektif orang lain, yang sangat penting dalam membangun hubungan interpersonal yang efektif.

4. Pentingnya Empati dalam Komunikasi

a. Membangun Hubungan yang Kuat: Empati dapat merasakan perasaan orang yang dapat menciptakan suatu hubungan harmonis dan saling mengerti sehingga komunikasi menjadi efektif.

b. Mengurangu konflik: Empati dapat mengurangi konflik terhadap suatu orang atau kelompok karena dapat memahami apa yang dimaksud lawan bicaranya. Dalam situasi konflik, empati memungkinkan individu untuk memahami perasaan dan perspektif satu sama lain, sehingga dapat mencari solusi yang saling menguntungkan dan menghindari konfrontasi yang tidak perlu.

5. Bagaimana cara menghubungkan antara empati dan komunikasi?

            1 .Mendengarkan

Mendengarkan adalah tentang memahami dan menghargai isi cerita atau pesan yang disampaikan oleh orang lain. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Anda paham apa yang dimaksud oleh orang tersebut dan memberikan respons yang relevan dan bermanfaat.

Menjadi pendengar yang baik mungkin terdengar mudah untuk dilakukan namun, faktanya kita harus mengerti apa yang sedang dirasakan orang tersebut dan itu bagi sebagian orang bukanlah hal yang mudah. Tidak semua orang dengan mudah dapat merasakan empati, namun bukan berarti kita tidak dapat berempati. Kabar baiknya empati dapat dilatih, kita dapat mengajarkan diri kita bagaimana cara berempati. Mendengarkan keluhan, kesedihan, dan kebahagiaan seseorang bisa menjadi salah satu cara untuk melatih kemampuan kita berempati. Maka dari itu, mulailah dari mendengarkan (Putra, 2022).

2. Memberi masukan

Berempati memiliki artian bahwa kita mengerti apa yang sudah mereka lakukan dan kita tidak berhak untuk menilai baik itu salah ataupun benar. Ketika memberikan masukan kita harus ingat untuk memberikannya jika orang tersebut meminta kita untuk melakukannya. Jangan tiba-tiba memberikan masukan ketika orang tersebut tidak meminta. Hal itu bisa menyinggung lawan bicara kita, alangkah baiknya kita harus menahan diri dan menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya (Putra, 2022). Jadi bijaksana lah dalam memberi masukan kepada orang, ketika masukan dari anda tidak benar dapat menjerumuskan orang tersebut ke jalan yang sesat.

3. Memberi rasa nyaman

sentuhan seseorang merupakan sebuah alat yang sangat kuat dalam berempati, seperti pelukan ketika sedih atau tepukan di bahu ketika berhasil menyelesaikan presentasi juga merupakan alat untuk berempati. Sedangkan kenyamanan emosional dapat disampaikan seperti dua contoh sebelumnya yaitu, mendengarkan dan juga memberikan masukan. Melalui kedua hal tersebut, seseorang dapat merasakan kenyamanan yang kita tawarkan jika kita melakukannya dengan tulus (Putra, 2022).

Beberapa orang tidak suka sentuhan (phcycal touch) jadi menurut saya berhatilah melaukan sentuhan. Rasanya nyaman tidak hanya sentuhan saja, bisa saja cara kita merespon orang dengan senyuman atau cara kita berbicara terhadap lawan bicara kita.

4. Memvalidasi pengalaman dan perasaan

Saat kita mendengarkan dan memvalidasi apa yang terjadi pada orang lain itu artinya dapat dikatakan kita telah menerima mereka. Sebagai seseorang yang berempati, kita bisa menerima mereka dengan merasakan apa yang orang tersebut rasakan dan kemudian sama-sama merasakan beban yang ditanggungnya. Namun, ketika kita mencoba untuk memvalidasi pengalaman atau memvalidasi orang itu sendiri (tentunya dalam hal positif) kita dapat menjadi orang yang lebih pengertian dan tentu saja itu merupakan hal yang baik (Putra, 2022).

Dalam berempati, kita harus memiliki niat yang baik serta tujuan yang baik dan melakukan dengan tulus. Untuk beberapa orang terkadang berempati merupakan suatu hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Langkah-langka di atas dapat dijadikan rekomendasi sebagai latihan berkomunikasi yang menggunakan empati. Dengan menambahkan empati dalam berkomunikasi, dapat dijadikan bentuk peningkatan kualitas diri dan kepekaan kita terhadap orang lain.

Cara Mengembangkan Keterampilan Empati

1. Latihan Mendengarkan Aktif

Mendengarkan aktif adalah keterampilan penting dalam komunikasi empatik. Ini melibatkan memberikan perhatian penuh kepada pembicara, menghindari gangguan, dan menunjukkan bahwa kita tertarik dengan cara yang positif. Beberapa teknik mendengarkan aktif termasuk mengangguk, memberikan umpan balik, dan mengajukan pertanyaan klarifikasi.

2. Memahami Isyarat Non-Verbal

Sebagian besar komunikasi manusia bersifat non-verbal. Ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan nada suara dapat memberikan banyak informasi tentang perasaan seseorang. Dengan memperhatikan isyarat non-verbal ini, kita dapat lebih baik memahami emosi yang mendasari kata-kata mereka.

3. Berlatih Perspektif

Cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain. Tanyakan pada diri sendiri bagaimana perasaan mereka dan apa yang mungkin mereka alami. Latihan ini dapat membantu kita mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang perasaan orang lain.

4. Menghindari Penilaian

Salah satu hambatan terbesar untuk empati adalah kecenderungan untuk menghakimi. Ketika kita berusaha untuk memahami perasaan orang lain, penting untuk menangguhkan penilaian dan menerima perasaan mereka tanpa kritik. Ini menciptakan ruang yang aman bagi orang lain untuk berbagi.

5. Berlatih Kesadaran Diri

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan kita sendiri. Dengan memahami emosi kita, kita dapat lebih baik merespons perasaan orang lain. Ini juga membantu kita untuk tidak membawa emosi pribadi ke dalam interaksi dengan orang lain.

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan

Empati merupakan kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan, pikiran, serta pengalaman orang lain. Dalam konteks komunikasi, empati berperan penting dalam membangun hubungan interpersonal yang efektif, karena memungkinkan individu untuk mendengarkan secara aktif dan memahami perspektif satu sama lain. Hal ini membantu menciptakan komunikasi yang lebih baik dan memperkuat ikatan antar individu.Pentingnya empati dalam komunikasi terletak pada kemampuannya untuk:

  • Membangun hubungan yang kuat: Dengan merasakan perasaan orang lain, komunikasi menjadi lebih harmonis dan saling mengerti.
  • Mengurangi konflik: Empati memungkinkan individu untuk memahami perasaan dan perspektif lawan bicara, sehingga dapat mencari solusi yang saling menguntungkan dalam situasi konflik.

Untuk menghubungkan empati dengan komunikasi, beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

  1. Mendengarkan: Menjadi pendengar yang baik dan berusaha merasakan apa yang dirasakan orang lain.
  2. Memberi masukan: Memberikan saran hanya ketika diminta, agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
  3. Memberi rasa nyaman: Menggunakan sentuhan atau perhatian untuk memberikan dukungan emosional.
  4. Memvalidasi pengalaman dan pera`saan: Menerima dan menghargai apa yang dialami orang lain sebagai bentuk dukungan.

Dengan menerapkan empati dalam komunikasi, kita tidak hanya meningkatkan kualitas interaksi sosial tetapi juga memperdalam pemahaman kita terhadap orang lain, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih positif dan saling mendukung.

https://bk.fip.unesa.ac.id/

REVERENSI ARTIKEL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun