Mohon tunggu...
Daffa Imam
Daffa Imam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Baca-Nulis-Tidur-Repeat

Rakyat biasa yang coba kritis, sedikit narsis, berkumis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Semangat Pantang Menyerah dan Saling Melindungi dalam Dongeng Momotaro

16 Juli 2022   18:30 Diperbarui: 16 Juli 2022   18:48 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika sudah sampai di rumah, nenek tersebut menunjukkan apa yang ia temukan di sungai kepada kakek. Kakek berniat membelah buah tersebut karena yakin rasa buahnya akan manis. Ketika hendak dibelah, buah tersebut terbelah dengan sendirinya. Di tengah buah tersebut nampak seorang bayi laki-laki yang sedang menangis dan membuat kakek dan nenek kebingungan. Akhirnya, bayi laki-laki tersebut diberi nama Momotaro dan dibesarkan oleh kakek-nenek.

Momotaro tumbuh dan berkembang menjadi anak yang pemberani. Ia dikenal sebagai anak yang memiliki tenaga kuat dan tak punya rasa takut. Suatu hari, ia meminta izin kepada kakek dan nenek untuk pergi ke suatu tempat Pulau Hantu untuk membasmi hantu-hantu yang kerap mengganggu manusia. Namun, kakek dan nenek melarangnya karena Momotaro dianggap masih kecil. Momotaro tetap teguh pada pendiriannya dan berusaha meyakinkan kakek dan nenek. 

Setelah berhasil meyakinkan kakek dan nenek, akhirnya Momotaro diizinkan untuk pergi ke tempat yang jauh tersebut. Sebelumnya, ia meminta dibuatkan Kibi Dango kepada nenek untuk bekal di perjalanan. Keesokan paginya, setelah pamit kepada kakek dan nenek, Momotaro pergi meninggalkan rumah untuk membasmi hantu di Pulau Hantu. 

Di perjalanan menuju Pulau Hantu, Momotaro mendapatkan bala bantuan berupa anak buah yang terdiri dari seekor anjing, gagak, dan monyet. Mereka semua menjadi anak buah Momotaro setelah diberi Kibi Dango. Sesampainya di Pulau Hantu, terdapat sebuah kerajaan yang diisi oleh hantu-hantu tersebut. Ketika sang monyet mengetuk pintu kerajaan, keluarlah setan merah yang berwajah seram dan menakutkan. Ia bertanya siapa yang berani mengetuk pintu kerajaan ini. 

Momotaro memperkenalkan diri dan memberitahukan maksud kedatangannya ke Pulau Hantu. Hantu-hantu dalam istana tak terima dengan kedatangan Momotaro. Mereka mulai menyerang Momotaro. Momotaro tidak merasa gentar diserang oleh hantu-hantu tersebut. Ia menghunuskan pedangnya kepada siapapun musuh yang mendekat. 

Hantu-hantu tersebut mulai terdesak dengan serangan Momotaro dan anak buahnya. Mereka masuk ke dalam istana hantu yang besar di mana hantu-hantu sedang pesta minuman yang memabukkan. Hantu-hantu tersebut marah akan kekacauan yang dibuat oleh Momotaro dan mencoba melawan Momotaro. 

Hantu-hantu tersebut berniat untuk melawan Momotaro. Namun, hantu-hantu tersebut tidak mendapat kesempatan untuk menyerang Momotaro. Ia melawan dan melempar-lempar hantu-hantu tersebut. Setelah merasa dikalahkan, sang jenderal hantu hitam yang terkenal perkasa memohon ampun kepada Momotaro dan berjanji tidak akan berbuat jahat lagi terhadap manusia.

Momotaro berhasil menyelesaikan tugasnya yaitu membasmi hantu-hantu yang selalu membuat resah setiap manusia. Hati yang bersih dan selalu berbaik hati merupakan sifat yang selalu melekat pada diri Momotaro. Ia memberikan ampunan kepada jenderal hantu tersebut. 

Kakek dan nenek sangat senang ketika Momotaro kembali dengan selamat serta membawa harta yang banyak. Ia mengadakan pesta perayaan yang meriah. Semua orang diundang dan dijamu dengan sangat baik. Dalam pesta perayaan tersebut ia menceritakan tentang hal-hal yang dilakukannya dalam membasmi hantu tersebut di Pulau Hantu.

Dalam Dongeng Momotaro, terdapat nilai moral yang patut diteladani oleh setiap orang. Nilai moral tersebut adalah tidak mudah putus asa dan saling melindungi sesama. 

Sikap tidak mudah putus asa terlihat dari bagaimana sepasang suami istri yang sudah menjadi kakek nenek tetapi belum juga dikaruniai seorang anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun