Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh Graduate Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tan Malaka: Visi Tentara Rakyat dan Laskar Gerilya dalam Perjuangan Revolusi Indonesia

20 Januari 2025   19:00 Diperbarui: 22 November 2024   07:28 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panglima Besar Jenderal Soedirman ditandu saat gerilya bersama tentara dan laskar rakyat (Sumber gambar: DPAD Yogyakarta)

A. Pendahuluan

Tan Malaka, salah satu pemikir revolusioner Indonesia, pernah memberikan pandangannya yang sangat progresif tentang konsep militer berbasis rakyat dan perjuangan revolusi. Pemikirannya yang gilang-gemilang ini menekankan pentingnya keterlibatan rakyat dalam setiap aspek perjuangan, termasuk urusan kemiliteran. Barangkali, pemikiran Tan Malaka di sini merupakan cikal-bakal dari doktrin Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta. 

Dalam esai singkat namun amat berisi yang ia tulis ini, Tan Malaka menggambarkan visi ideal tentang Tentara Rakyat dan Laskar Gerilya sebagai elemen penting dalam revolusi Indonesia, serta dirinya memberikan kritik mendalam terhadap militer kolonial dan federal. 

Oleh karena itu, artikel ini akan menguraikan konsep-konsep tersebut secara mendalam dan menganalisis relevansinya dalam konteks perjuangan kemerdekaan.

B. Tentara Rakyat: Tentara Revolusioner Berbasis Kepentingan Rakyat

1. Definisi Tentara Rakyat

Tan Malaka mendefinisikan Tentara Rakyat sebagai entitas kemiliteran yang anggotnya terdiri dari sebagian besar rakyat dengan tujuan berjuang demi cita-cita rakyat. Tentara ini akan bersifat revolusioner, karena tujuan utamanya adalah untuk selalu mendukung dan melaksanakan revolusi demi terwujudnya cita-cita Rakyat sendiri. 

Dalam pandangan Tan Malaka, Tentara Rakyat nantinya tidak hanya berfungsi sebagai alat pertahanan Rakyat, tetapi juga sebagai pelopor dari transformasi politik, sosial, dan ekonomi yang sesuai dengan aspirasi rakyat.

Buku Gerpolek dalam Tan Malaka yang dijual Warung Sejarah RI (Sumber gambar: @warungsejarahri via X)
Buku Gerpolek dalam Tan Malaka yang dijual Warung Sejarah RI (Sumber gambar: @warungsejarahri via X)

2. Struktur dan Fungsi Tentara Rakyat

Tentara Rakyat harus dibentuk, dipersenjatai, dan dilatih oleh pemerintah yang sepenuhnya haruslah berpihak kepada rakyat. Pemerintah ini adalah "Pemerintahan Rakyat," yang bersikap dan berpolitik sesuai dengan kehendak rakyat yang revolusioner. Dengan demikian, Tentara Rakyat di dalam strukturnya adalah sama sekali tidak terpisah dari rakyat, tetapi harus menjadi perpanjangan tangan mereka.

Tan Malaka kemudian juga menolak keras konsep Tentara Federal a la Belanda, yang menurutnya, akan berpotensi besar akan digunakan sebagai alat "kolonialisme baru" di bawah kendali pemerintah Kerajaan Belanda. Tentara seperti itu, pada akhirnya, hanya akan mengulang malapetaka sejarah bagi Republik, di mana rakyat nantinya akan dieksploitasi oleh kekuatan asing melalui struktur militer yang tidak berpihak kepada mereka.

C. Laskar Gerilya: Bentuk Perjuangan Rakyat yang Fleksibel

1. Karakteristik dan Peran Laskar Gerilya

Laskar Gerilya, menurut Tan Malaka, didefinisikan sebagai kesatuan kelaskaran rakyat yang mengutamakan taktik perang gerilya. Kelompok ini, dalam visinya, akan beroperasi dalam unit-unit kecil yang fleksibel tapi mampu menyamar sebagai bagian dari masyarakat, misalnya menjadi petani atau buruh. 

Taktik mereka nantinya akan melibatkan serangan cepat dan strategis terhadap musuh, seperti menyerang pos-pos musuh, konvoi-konvoi supply, atau gudang-gudang perlengkapan perang, sebelum kembali berbaur dengan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun