A. Pendahuluan
Tan Malaka, salah satu pemikir revolusioner Indonesia, pernah memberikan pandangannya yang sangat progresif tentang konsep militer berbasis rakyat dan perjuangan revolusi. Pemikirannya yang gilang-gemilang ini menekankan pentingnya keterlibatan rakyat dalam setiap aspek perjuangan, termasuk urusan kemiliteran. Barangkali, pemikiran Tan Malaka di sini merupakan cikal-bakal dari doktrin Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta.Â
Dalam esai singkat namun amat berisi yang ia tulis ini, Tan Malaka menggambarkan visi ideal tentang Tentara Rakyat dan Laskar Gerilya sebagai elemen penting dalam revolusi Indonesia, serta dirinya memberikan kritik mendalam terhadap militer kolonial dan federal.Â
Oleh karena itu, artikel ini akan menguraikan konsep-konsep tersebut secara mendalam dan menganalisis relevansinya dalam konteks perjuangan kemerdekaan.
B. Tentara Rakyat: Tentara Revolusioner Berbasis Kepentingan Rakyat
1. Definisi Tentara Rakyat
Tan Malaka mendefinisikan Tentara Rakyat sebagai entitas kemiliteran yang anggotnya terdiri dari sebagian besar rakyat dengan tujuan berjuang demi cita-cita rakyat. Tentara ini akan bersifat revolusioner, karena tujuan utamanya adalah untuk selalu mendukung dan melaksanakan revolusi demi terwujudnya cita-cita Rakyat sendiri.Â
Dalam pandangan Tan Malaka, Tentara Rakyat nantinya tidak hanya berfungsi sebagai alat pertahanan Rakyat, tetapi juga sebagai pelopor dari transformasi politik, sosial, dan ekonomi yang sesuai dengan aspirasi rakyat.
2. Struktur dan Fungsi Tentara Rakyat
Tentara Rakyat harus dibentuk, dipersenjatai, dan dilatih oleh pemerintah yang sepenuhnya haruslah berpihak kepada rakyat. Pemerintah ini adalah "Pemerintahan Rakyat," yang bersikap dan berpolitik sesuai dengan kehendak rakyat yang revolusioner. Dengan demikian, Tentara Rakyat di dalam strukturnya adalah sama sekali tidak terpisah dari rakyat, tetapi harus menjadi perpanjangan tangan mereka.
Tan Malaka kemudian juga menolak keras konsep Tentara Federal a la Belanda, yang menurutnya, akan berpotensi besar akan digunakan sebagai alat "kolonialisme baru" di bawah kendali pemerintah Kerajaan Belanda. Tentara seperti itu, pada akhirnya, hanya akan mengulang malapetaka sejarah bagi Republik, di mana rakyat nantinya akan dieksploitasi oleh kekuatan asing melalui struktur militer yang tidak berpihak kepada mereka.
C. Laskar Gerilya: Bentuk Perjuangan Rakyat yang Fleksibel
1. Karakteristik dan Peran Laskar Gerilya
Laskar Gerilya, menurut Tan Malaka, didefinisikan sebagai kesatuan kelaskaran rakyat yang mengutamakan taktik perang gerilya. Kelompok ini, dalam visinya, akan beroperasi dalam unit-unit kecil yang fleksibel tapi mampu menyamar sebagai bagian dari masyarakat, misalnya menjadi petani atau buruh.Â
Taktik mereka nantinya akan melibatkan serangan cepat dan strategis terhadap musuh, seperti menyerang pos-pos musuh, konvoi-konvoi supply, atau gudang-gudang perlengkapan perang, sebelum kembali berbaur dengan masyarakat.