Di bagian akhir, Tan Malaka meminta agar jawaban dari permohonannya disampaikan secepat mungkin melalui pengurus besar Partai Komunis Indonesia (PKI). Ini menunjukkan bahwa ia tetap menjalin hubungan dengan partainya dan meminta agar urusannya ini disampaikan melalui saluran organisasi yang masih ia anggap penting, meskipun ia berada dalam pengasingan.
Surat ini menunjukkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi oleh Tan Malaka sebagai seorang pengasingan politik. Ia berusaha untuk menjaga keyakinannya dan melanjutkan perjuangannya meskipun dalam kondisi yang sangat tidak mendukung. Namun, pada saat yang sama, ia juga realistis tentang keterbatasan fisik yang dihadapinya dan merasa perlu untuk meminta bantuan dari pemerintah kolonial Hindia Belanda agar dapat kembali ke tanah airnya dengan alasan kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H