Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu.

Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dekade 1950-an di Indonesia: Antara Narasi Orde Baru dan Realitas Sejarah

10 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 19 November 2024   03:52 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: @potretlawas via X) 

Namun, ambisi pencarian identitas nasional dan budaya tersebut secara bertahap terhenti karena kemunculan negara neo-patrimonial yang didominasi oleh kelas menengah pascakolonial, yang lebih berfokus pada stabilitas politik daripada mewujudkan ide-ide demokratis. Kelas menengah pascakolonial kemudian menggunakan kekuasaan politik untuk memperkuat posisi mereka sendiri, menciptakan struktur negara yang tidak lagi berfokus pada kepentingan rakyat atau pembangunan demokrasi, tetapi pada mempertahankan kontrol dan stabilitas bagi kelompok elite tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun