Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh Graduate Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Negara Hukum Liberal: Filosofi Penjaga Malam atau Pemicu Ketidakadilan?

1 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 1 Desember 2024   19:52 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Katadata.co.id

Dengan menyebut kelas pekerja sebagai satu kesatuan dengan seluruh umat manusia, Lassalle ingin menegaskan bahwa perjuangan mereka untuk kebebasan dan kesetaraan tidak hanya bermanfaat bagi mereka sendiri, tetapi juga untuk seluruh masyarakat. Ini berarti bahwa kebebasan dan kemajuan yang dicapai oleh kelas pekerja akan membawa manfaat bagi seluruh umat manusia, dan perjuangan mereka untuk menghapuskan ketidakadilan adalah perjuangan universal. Dengan kata lain, perjuangan kelas pekerja adalah perjuangan kemanusiaan secara keseluruhan, dan perjuangan para kelas pekerja untuk kebebasan adalah pula perjuangan untuk mewujudkan kebebasan universal.

Lassalle juga berargumen bahwa mendukung kelas pekerja sebagai prinsip dominan masyarakat bukan tentang menciptakan perpecahan, tetapi tentang mendorong persatuan dan rekonsiliasi di antara semua strata sosial. Tujuan akhirnya adalah untuk menghapuskan kontras sosial dan mempromosikan perjuangan kolektif melawan hak istimewa dan penindasan. Lassalle percaya bahwa kebebasan tidak hanya tentang kebebasan individu untuk bertindak, tetapi juga tentang solidaritas sosial dan kepemilikan bersama. Ia berargumen bahwa dalam masyarakat yang bermoral dan teratur dengan baik, ada kebutuhan untuk solidaritas dan kepemilikan bersama yang akan memungkinkan setiap individu berkontribusi pada kemajuan bersama. Ini berarti bahwa kebebasan universal harus mencakup kesejahteraan kolektif dan kemajuan bersama, bukan hanya hak individu.

Lassalle melihat perjuangan kelas pekerja sebagai cara untuk membangun kembali masyarakat dalam citra mereka sendiri, berdasarkan prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan. Ia menganggap bahwa kelas pekerja memiliki potensi untuk menciptakan suatu sistem sosial yang akan membawa peningkatan besar dalam moralitas, budaya, dan kesejahteraan dibandingkan dengan periode-periode sejarah sebelumnya.

Dalam kaitannya dengan Negara Jaga Malam, Lassalle mengkritik Negara Jaga Malam sebagai ide dari kaum borjuis yang menganggap bahwa perlindungan terhadap kebebasan individu dan properti sudah cukup untuk menciptakan masyarakat yang bermoral dan berkeadilan. Menurut Lassalle, pandangan kenegaraan ini cacat, karena tidak mengatasi ketidaksetaraan struktural di masyarakat dan pada akhirnya dapat menyebabkan eksploitasi oleh pihak yang lebih kuat dan lebih kaya terhadap pihak yang lebih lemah.

Lassalle berargumen bahwa pandangan Negara Jaga Malam sangatlah mengabaikan kebijakan yang bertujuan untuk solidaritas sosial dan perbaikan rakyat secara bersama. Ia menilai bahwa pendekatan Negara Jaga Malam telah gagal dalam mengatasi kesenjangan sosial dan ketidakadilan yang ada di masyarakat, karena tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap peran negara dalam memajukan kemajuan sosial dan moral masyarakat. Lassalle juga mengkritik pandangan bahwa fungsi utama negara hanya untuk melindungi kebebasan pribadi dan hak milik individu. Ia berargumen bahwa pandangan ini terlalu sempit dan tidak cukup untuk menciptakan keadilan sosial. Menurut Lassalle, negara harus melakukan lebih dari sekadar melindungi hak milik; negara juga harus berperan dalam menciptakan kesejahteraan dan mengatasi ketidakadilan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun