Meskipun Muslim-hipotetis secara teoretis dianggap berhak menerima hak-hak yang dijamin oleh Konstitusi, seperti kebebasan beragama, pada saat itu kenyataannya sangat sedikit Muslim bebas di Amerika, dan karena itu konsep ini tetaplah hanya hipotetis.
Dengan berbagai sejarah dan alasan ketidaksukaan yang mendalam para pendiri bangsa Amerika terhadap Islam, Thomas Jefferson---salah seorang pendiri bangsa---memiliki Al-Qur'an. Jefferson membeli Al-Qur'an pada tahun 1765 dari seorang pedagang buku di Philadelphia. Al-Qur'an tersebut adalah edisi yang diterjemahkan oleh George Sale, seorang penulis Inggris yang terkenal dengan terjemahannya yang luas tentang teks-teks Islam.
Jefferson memang tidak beragama Islam dan tak ada sama sekali bukti yang menunjukkan bahwa dirinya menganut Islam. Namun, Jefferson tertarik pada Al-Qur'an dan mempelajarinya sebagai bagian dari minatnya yang lebih luas dalam studi agama dan budaya.Â
Jefferson, sebagai seorang pendukung kebebasan beragama dan pluralisme, kemungkinan besar membaca Al-Qur'an untuk lebih memahami argumentasi dan perspektif dari berbagai latar belakang agama dalam konteks diskusi tentang hak dan kebebasan individu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI