Mohon tunggu...
Fiksiana

Analisis Perbandingan Unsur-unsur Instrinsik Hikayat Bayan Budiman dan Cerpen Cinta Tak Pernah Salah

27 Februari 2016   16:04 Diperbarui: 27 Februari 2016   16:12 15160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Mudah cemburu, “Seketika wajah suaminya tepat didepannya “Apa hubungan kamu dengan si Wildan?...”;

*Penyayang, “Rumah sakit? Kenapa dengan istriku? Ya Allah…. Maafkan aku.”;

*Bijaksana-tahu apa yang harus dilakukan-, “Farhan memberikan kejutan yang tertunda. Sebuah tiket traveling ke Singapore dan Malaysia selama seminggu. Begitu bahagianya Vara. semoga ini menjadi pelipur lara dari kegugurannya.”.

-Lyla (teman Vara)

*Peka terhadap perasaan seseorang, “Sepertinya Vara memang sedang memendam masalah. Ungkap hati Lyla...”;

*Perhatian kepada orang lain, “Ada masalah dengan suamimu? Cerita dong sama aku...”.

Dalam kedua karya sastra, tokoh utama protagonisnya adalah salah satu dari pasangan suami istri, sedang tokoh antagonisnya adalah salah satu yang lain (tokoh protagonis hikayat adalah suami, lalu tokoh antagonisnya adalah istri. Namun, pada cerpen, tokoh protagonisnya adalah istri, lalu tokoh antagonisnya adalah suami). Hal ini menunjukkan bahwa, masalah yang terjadi pada kedua karya sastra ini disebabkan karena gangguan hubungan internal suami istri, bukan gangguan dari tokoh lain di luar suami istri.

Pada hikayat dan cerpen, disebutkan pula tokoh tritagonis yang berperan sebaagai penengah petikaian antara suami istri yaitu Bayan dan Lyla. Namun, dalam hikayat, tokoh Bayan berperan sebagai tokoh penyelesai masalah. Sedang pada cerpen, tokoh Lyla berperan sebagai penengah permasalahan, namun tidak menyelesaikan masalah.

 

ALUR

Kedua karya sastra cenderung menggunakan alur maju yang menceritakan cerita secara kronologis. Dalam hikayat, alur yang digunakan sepenuhnya merupakan alur maju. Hal ini dapat ditunjukkan oleh penggunaan kata hatta (sesudah itu (KBBI)), lalu, dan maka. Kata-kata tersebut menghubungkan kalimat-kalimat yang terhubung secara kronologis. Namun, pada cerpen, meskipun cenderung menggunakan alur maju, terdapat dua cuplikan yang menceritakan kejadian masa lalu yaitu pada bagian “Teringat bagaimana pertengkaran pada sore dua hari yang lalu. Dimana kini ada kebekuan diantara pasangan muda itu...” dan pada bagian “Dan jika bukan karena permohonan yang amat teramat serius dari Ayahnya, sebelum Ayahnya meninggal 5 bulan yang lalu. Sebulan setelah pernikahanya...”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun