Mengangkat tema permasalahan politik, novel ini berkena bagi kalangan mahasiswa dan pekerja yang kritis terhadap lingkungan di sekitarnya. Eksistensi dari novel ini merupakan bentuk sindiran terhadap ketidakcakapan pemerintah dalam mengusut tuntas suatu perkara. Dalam novel Negeri Para Bedebah, tidak muncul tokoh protagonis maupun antagonis. Semua tokoh hadir untuk mewujudkan tujuan pribadi, tanpa peduli keadaan orang lain, terlebih bagi yang bertentangan dengan hasratnya. Novel ini menceritakan musang-musang berbulu domba yang berkeliaran di dalam sekawanan domba, yang dengan kehadirannya, tidak ada beda antara seekor musang dengan seekor domba.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H