"Maaf, bos. Nggak bisa, ada tanding Silat nanti di depan GRJU." Yanto ikut bertanding di Kejuaraan Silat tingkat DKI Jakarta, bisa dipahami.
"GRJU apaan, tuh?" Serius, Alfi? Tak pernah keluar rumah, ya?
"Masa begitu saja tak tahu!" Yanto ternyata membalas apa yang Alfi lakukan dua hari lalu, "GRJU itu Gelanggang Remaja Jakarta Utara, dasar udik!"
"Terlalu juga kau, Yan" Wajah Alfi kecut, "Menghina mau, dihina tak mau. Dasar anak lemah mental!" Alfi masih belum puas, "Tukang sontek norak!"
Makin lama, obrolan panas itu berevolusi menjadi perang sumpah serapah dan ini tak bisa dibiarkan.
"CUKUP!" Serius, diriku kesal kalau melihat mereka berkelahi mulut. Apalagi kalau sampai berkelahi fisik, "Kalian ini, mulutnya pada ngaco semua. Bisa nggak, sih. Kalian berhenti menyumpah mirip bocah tak bermoral?!"
"Maaf, bang." Jawab Yanto singkat.
"Ya, bos." Alfi pun mengikuti.
Respon mereka mungkin terlihat menyebalkan bagiku, tapi ini lebih baik daripada adegan tadi.
"Hei, semuanya. Ayo, siap-siap untuk menyanyikan 'Halo-Halo Bandung'," Reyhan, ketua kelas langsung mengajak semuanya berdiri, "Ayo, semuanya berdiri."
"Yuk, kawan. Kita siap-siap."
-------------------------------