Mohon tunggu...
Daffa Annafi
Daffa Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - -.-

-.-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKM-DR Desa Jumeneng

2 Februari 2022   20:55 Diperbarui: 2 Februari 2022   21:00 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKM DESA JUMENENG

Daffa Annafi Robbi, 19540009

 Kuliah Kerja Mengabdi atau yang biasa dikenal dengan KKM adalah mata kuliah wajib bagi mahasiswa atau mahasiswi yang sudah menempuh 100 Sks. KKM ini merupakan suatu perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. KKM pada tahun ini dilaksanakan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang belum diketahui akan sampai kapan. 

KKM tahun ini dilaksakan Dari Rumah atau daerah tempat tinggal masing-masing mahasiswa atau mahasiswi yang berfokus memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat mengenai pencegahan Covid-19 dan Moderasi Beragama. Tujuan adanya KKM-DR ini adalah bagaimana jika kita terjun ke masyarakat secara langsung dan menerapkan ilmu bermasyarakat.

KKM-DR dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2021 -- 27 Januari 2022 yang bertempat di Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Pada pembukaan KKM-DR di Desa Jumeneng, alhamdulillah kami diterima para perangkat desa dan juga masyarakat dengan sangat baik, dan mereka pun memberi fasilitias balai desa sebagai tempat singgah kami. 

Selanjutnya kami harus berkoordinasi lagi mengenai keikutsertaan para anggota KKM-DR untuk mengajar di MI ataupun TPQ, dan Koordinasi dengan Takmir Masjid Babussalam dan Takmir Masjid Al-Auliya' untuk menanyakan kegiatan apa saja yang sudah terlaksana di masing-masing masjid tersebut dan yang terakhir Koordinasi mengenai UMKM yang ada di Desa Jumeneng ini.

MI Sunan Ampel menjadi tujuan kita untuk mengajar pada kesempatan KKM-DR ini dengan berbagai pelajaran seperti Bahasa Arab, PAI, Hadist, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Inggris, dan lainnya. Tak hanya pelajaran itu saja, kami juga mempersiapkan materi mengenai Moderasi Beragama yang kami jelaskan di sela-sela waktu pembelajaran yang kami lakukan. Mengajar anak-anak MI tentu tidak mudah, butuh kesabaran yang lebih sehingga kami tidak semena-mena mengajar hanya sebagai formalitas. 

Perlu pendalaman karakter yang lebih sehingga kami lebih mudah untuk mengajar mereka. Kami juga bermain dengan mereka disaat istirahat, dengan begitu memberikan kesan kepada mereka bahwasannya kami disana bukan hanya mengajar saja. 

Dan pada waktu kami perpisahan, tak lupa berterima kasih kepada kepala sekolah dan jajaran guru atas diizinkannya mengajar di MI Sunan Ampel ini dan kami memberikan sedikit hadiah kepada anak-anak MI, terima kasih atas perhatian yang diberikan selama kami mengajar. Dan kami juga saling maaf-maafan kepada para guru dan anak-anak MI Sunan Ampel. Yang membuat kami sedikit kasihan melihat anak-anak banyak yang menangis karena perpisahan tersebut.

TPQ Nurul Iman dan TPQ Sabilillah yang kami tuju selanjutnya untuk mengajar. Disana kami mengajar mengenai Makhorijul Huruf, Tajwid, dan Hafalan. Karena kebanyakan anak-anak TPQ yang kurang menguasai Makhorijul Huruf dan itu yang harus lebih ditekankan karena melihat tajwid dan hafalan mereka bisa dikatakan cukup. Disela-sela waktu mengajar kami juga menceritakan bagaimana itu moderasi beragama sehingga tidak terlalu bosan untuk mereka. 

Dua hari terakhir pengajaran kami di TPQ Nurul Iman dan TPQ Sabilillah kami mengadakan lomba-lomba seperti adzan, hafalan doa atau surah-surah, dan cerdas cermat mengenai tajwid dan dasar pengetahuan agama untuk mengasah kemampuan mereka dalam menguasai bidang tersebut dan memberikan sedikit pembenaran jika mereka ada sedikit kesalahan tentang pemahaman mereka. 

Dan tiba hari terakhir kami mengajar di TPQ Nurul Iman dan TPQ Sabilillah kami pun pamitan kepada ustadz-ustdazah yang mengajar disana dan memberikan hadiah kepada pemenang lomba yang telah mengikuti lomba sebelumnya. Antusias mereka sangat luar biasa untuk mengikuti lomba yang kami laksanakan, seakaan-akan mereka yakin mereka akan memenangkannya.

Bapak Suharianto Kepala Desa Jumeneng mengatakan bahwasannya di Desa Jumeneng ini terdapat banyak sekali UMKM. Beliau menjabarkan kalau di desa ini memiliki UMKM yang beragam dari jamur, kerupuk rambak, budidaya ikan dan lain-lain. Bapak Suharianto sendiri adalah pemiliki UMKM Jamur. Beliau mendirikan usaha ini dari nol hingga sekarang yang dikenal seluruh Desa Jumeneng dan kebetulan memang beliau sangat suka untuk mencoba hal yang baru seperti membuka usaha baru, Kedepannya beliau merencanakan untuk membuat usaha maggot yang dinilai bisa laku keras di pasaran. 

Untuk media tanam yang digunakan pada jamur adalah gerajen kayu, katul, gula pasir, dan gamping. Untuk pemrosesannya yang Pertama, pengemasan bahan-bahan media tanam 1kg per kemasan. Kedua, Pengukusan media tanam yang mana proses ini membutuhkan api kecil menghabiskan waktu 8 jam atau sama dengan 1 tabung gas elpiji, jika proses ini tidak dilakukan maka jamur tidak bisa berkembang. 

Ketiga, Fermentasi yang mana media tanam didiamkan selama 1-2 hari. Keempat, Pembibitan yang mana satu botol bibit harus 1x habis. Yang terakhir adalah panen. Perlu diketahui bahwasannya pada proses diatas ada kendala pada hama yang bisa saja menyerang selama proses produksi. Hama yang dimaksud adalah gurem, dan ulat. Untuk harga jamur yang sudah siap dijual adalah kg seharga Rp7000,-.

Bapak Gatot Jaswanto Ketua BPD Desa Jumeneng juga mempunyai UMKM Kerupuk Rambak yang terletak di Desa Jumenenng itu sendiri. Beliau di UMKM Kerupuk Rambak memiliki pegawai dari daerah setempat karena beliau ingin membuka lapangan perkerjaan bagi penduduk sekitar.

Untuk proses Kerupuk Rambak yang Pertama, Kulit sapi direndam dengan air kapur. Kedua, Kulit sapi di rebus dengan air panas agar kapur luntur. Ketiga, Setelah di rebus, kulit sapi dicuci dengan air bersih. Keempat, Kulit sapi dijemur. Kelima, Kulit sapi yang sudah mengering di potong menggunakan gunting. 

Keenam, Setelah kulit sapi digunting, kulit sapi dijemur kembali selama 2-3 hari. Ketujuh, Setelah dijemur, kulit sapi yang sudah digunting tersebut digoreng dengan api kecil dan hanya sekilas saja. Yang terakhir, Pengemasan. 

Untuk harga Kerupuk Rambak, Satu kemasan seharga Rp80.000,-. Jika ingin memesan siap konsumsi ada biaya tambahannya. Akan tetapi beliau menyampaikan bahwasannya kalau dijual siap konsumsi bisa menjadi rugi karena ada tambahan berupa minyak goreng dan lain-lain. Untuk penjualan kerupuk rambak, bersifat pemesanan yang nantinya akan dijual lagi di pasar dan toko-toko lain. Dan beliau juga menyediakan tokonya sendiri di depan pabrik proses produksi krupuk rambat tersebut.

Untuk UMKM selanjutnya adalah UMKM Budidaya Ikan Lele. UMKM tersebut terletak di Dusun BalongCangkring. Untuk panennya sendiri adalah 3-4 Bulan. Nah agar mengetahui bahwa ikan sudah dapat dipanen adalah dengan melakukan sampling. 

Biasanya ikan lele yang sudah siap dipanen memiliki jumlah 8 hingga 11 ekor perkilonya. Untuk memanen lele, lamgkah pertama yang harus dilakukan adalah ikan harus dipuasakan terlebih dahulu sekitar 1 hari sebelum dipanen yang bertujuan agar ikan dapat bertahan dalam masa pengiriman. Selanjutnya buang air hingga menyisakan ikan saja, tujuannya agar ikan dapat berkumpul jadi satu sehingga untuk memanennya lebih mudah.

Untuk UMKM yang terakhir adalah UMKM Jangkrik. UMKM tersebut terletak di Dusun BalongCangkrik. Untuk panen jangkrik adalah sekitar 35 hari. Sedangkan untuk harga jangkrik sendiri adalah 1kg jangkrik diberi harga sebesar Rp45.000 -- Rp50.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun