Setiap aktivitas manusia dimanapun berlangsungnya selalu terhubung dengan komunikasi , termasuk dalam dunia pendidikan. Pendidikan tidak bisa ada tanpa  komunikasi. Dengan kata lain , tidak ada perilaku pendidikan yang tidak timbul dari komunikasi. Hal ini disebabkan karena  proses belajar mengajar melibatkan interaksi antara pendidik dengan peserta didik , dan antara peserta didik dengan peserta didik. Oleh karena itu , proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. Artinya komunikasi mempunyai fungsi pendidikan.
Sekolah sebagai  lembaga pendidikan formal mempunyai tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional.
 "Pasal 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003  menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi intelektual , budi pekerti , dan akhlak mulia peserta didik.
Artinya pelatihan sebenarnya bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aktif guna memanfaatkan seluruh potensi yang ada di kalangan siswa.  Mendorong perkembangan siswa dapat dicapai dengan  memberikan bimbingan , pelatihan , atau pembiasaan yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan siswa menjadi lebih baik. Penyelenggaraan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari berbagai komponen pendidikan. Salah satu komponen terpenting dalam penyelenggaraan pendidikan adalah guru. Guru memegang peranan penting dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Tugas Anda adalah mendukung siswa dalam mencapai pertumbuhan mereka sendiri.
" Pencapaian tujuan tersebut tidak selalu mulus , karena pelaksanaannya tidak mudah dan rumit. Banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik bagi siswa maupun  sekolah. Oleh karena itu , salah satu cara untuk mencapai tujuan pendidikan adalah dengan meningkatkan kedisiplinan  siswa.
Dalam Undang-Undang Guru Dosen Nomor 14 tahun 2005 (Bab 1 Pasal 1):
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik , mengajar , membimbing , mengarahkan , melatih , menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Keberhasilan pembangunan pendidikan tidak hanya dilihat dari aspek  kognitif peserta didik, tetapi juga  dari aspek emosional. Aspek emosional siswa  didasarkan pada 18 nilai karakter : religious , jujur , toleran , disiplin , pekerja keras , kreatif , mandiri , demokratis, rasa ingin tahu , semangat kebangsaan , cinta Masyarakat ; Hal ini berkaitan dengan sikap yang harus dimiliki  agar dapat diikuti. Ia mengapresiasi prestasi , ramah , komunikatif , cinta damai , gemar membaca , peduli lingkungan , tertarik pada isu-isu sosial , dan memiliki rasa tanggung jawab. Karakter siswa ini harus didukung oleh seluruh pemangku kepentingan yang ada di lingkungan sekolah, baik kepala sekolah , guru , pengelola sekolah , dan lain-lain. Namun jika dicermati, wali kelas dan guru yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan karakter seorang siswa. Waktu dan interaksi pribadi dengan siswa yang  menjadi objek pengembangan karakter.
Komunikasi antarpribadi ( interpersonal )
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi tatap muka antara dua orang atau lebih  yang memungkinkan adanya tanggapan langsung dari orang lain , baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi interpersonal pada hakekatnya  adalah komunikasi antara penyampai dan yang dikomunikasikan. Jenis komunikasi  ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap , pendapat , atau perilaku masyarakat karena sifatnya yang komunikatif dan interaktif. Arus baliknya bersifat langsung dan komunikator mengetahui bagaimana komunikator akan bereaksi pada saat itu. Ketika komunikasi terjadi , komunikator memastikan bahwa komunikasi tersebut positif atau negatif , berhasil atau tidak. Jika Anda dapat memberikan kesempatan kepada koresponden Anda untuk mengajukan pertanyaan sebanyak
Ada sepuluh ciri utama komunikasi interpersonal:
1. Keterbukaan
2. Empati komunikator
3. Dukungan dan partisipasi
4. Emosi positif
5. Kemiripan
6. Aliran pesan  cenderung dua arah
7. Tatap muka
8. Tingkat umpan balik yang tinggi
9. Interaksi  dua orang yang minimal
10. Disengaja atau tidak , direncanakan atau tidak , ada konsekuensinya.
 Hal ini merupakan konsekuensi dari komunikasi interpersonal yang menentukan seberapa banyak informasi yang diterima oleh komunikan dan komunitator , serta mempengaruhi hubungan dalam kegiatan komunikasi.
Pengertian disiplin
Istilah disiplin berasal dari kata latin "disciplina" dan mengacu pada kegiatan belajar mengajar. Dalam bahasa Inggris, "disciple" berarti mengikuti orang lain untuk belajar di bawah pengawasan seorang pemimpin. Oleh karena itu, dapat diartikan sebagai kegiatan belajar mengikuti dan menaati peraturan yang ditetapkan oleh pengelola. Disiplin adalah ketaatan dalam menghormati dan menegakkan suatu sistem yang mengharuskan seseorang untuk menaati keputusan , perintah , atau peraturan yang berlaku pada dirinya.
Tiga faktor terbentuknya kedisiplinan siswa yaitu :
a. Contoh Yang paling besar pengaruhnya terhadap kegiatan sehari-hari adalah perbuatan yang di lakukan sehari-hari. Oleh karena itu, keteladanan dan keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolah , guru , dan penyelenggara dalam dunia pendidikan sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa. Hal ini dikarenakan siswa umumnya lebih suka meniru apa  yang dilihatnya dibandingkan  apa yang didengarnya.
 b. Disiplin Lingkungan  Disiplin siswa juga dipengaruhi oleh lingkungan. Apabila siswa  berada pada lingkungan yang disiplin , maka ia akan berada pada lingkungan tersebut. Oleh karena itu, agar siswa dapat mempertahankan gaya hidup , mereka harus beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka tinggal.
 C. Latihan Disiplin Latihan dan kebiasaan dapat membentuk kedisiplinan seseorang. Artinya disiplin timbul melalui pengulangan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu adanya latihan dan pembiasaan  agar kedisiplinan  siswa berkembang.
Selain ketiga faktor yang dibahas, ada empat faktor yang dominan dalam pembentukan disiplin.
- kesadaran diri
ini merupakan motivator yang kuat untuk mencapai disiplin. Kesadaran diri adalah pemahaman diri bahwa disiplin  sangat penting bagi keberhasilan seorang siswa.
 B. Bertindak sesuai aturan
Dengan terbentuknya kesadaran individu muncullah kemampuan dan kemauan untuk menerapkan dan mempraktikkan aturan-aturan yang mengatur perilaku individu. Kepatuhan terhadap aturan tersebut mendorong individu untuk tetap disiplin dalam menaati dan melaksanakan peraturan yang ada.
 c. Alat Pendidikan
Alat pendidikan ini dapat digunakan untuk mempengaruhi dan  membentuk perilaku agar selaras dengan nilai-nilai yang diajarkan.
 d. Hukuman
Upaya Membangkitkan Kesadaran, Memperbaiki dan Membetulkan Kelakuan Buruk memerlukan hukuman agar tingkah laku seseorang sesuai dengan aturan dan harapan.
Tujuan disiplin
Saya berpendapat bahwa disiplin mempunyai dua tujuan: memberikan rasa aman kepada siswa dan staf (guru) dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Tujuan dari disiplin ini adalah untuk mengembangkan pengembangan diri  dan pengendalian diri  tanpa pengaruh atau kendali dari luar. Disiplin merupakan pelatihan internal yang tercermin dalam perilaku dan bertujuan agar masyarakat selalu menaati aturan.
Saya berharap semoga materi yang saya buat bermanfaat , sekian terima kasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H