Mohon tunggu...
Muhammad Daffa Abinaya Putra
Muhammad Daffa Abinaya Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

penulis paruh waktu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Kebencanaan di Kabupaten Sleman 5 Tahun Terakhir

19 Maret 2023   22:58 Diperbarui: 19 Maret 2023   23:00 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sleman, sebuah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi, banjir, longsor, dan tanah longsor. Beberapa bencana besar pernah terjadi di Sleman, seperti gempa bumi Yogyakarta pada tahun 2006 dan gempa bumi Lombok pada tahun 2018 yang dirasakan kuat di wilayah tersebut.

Bencana alam tersebut memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat di Sleman, baik secara ekonomi maupun sosial. Kerugian materiil dan non-materiil yang diakibatkan oleh bencana dapat berdampak dalam jangka panjang, terutama bagi masyarakat yang hidup di wilayah yang rentan terhadap bencana.

Selain itu, Sleman juga memiliki sejarah vulkanisme yang cukup signifikan, dengan adanya Gunung Merapi yang sering meletus. Letusan Merapi pada tahun 2010 juga sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di Sleman, bahkan hingga saat ini, dampaknya masih dirasakan oleh masyarakat.

Oleh karena itu, pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat serta penanganan yang tepat dari pemerintah dan lembaga terkait sangat penting dalam menghadapi bencana di Sleman. Perencanaan mitigasi bencana dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana harus menjadi prioritas, agar kerugian akibat bencana dapat dikelola dengan baik dan masyarakat dapat segera pulih dari dampaknya.

Selain itu, pendidikan dan sosialisasi mengenai bahaya bencana dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana juga penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Dalam hal ini, peran lembaga pendidikan, media, serta pemerintah sangat penting dalam menyediakan informasi yang akurat dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Selama ini, pemerintah dan lembaga terkait sudah melakukan upaya-upaya untuk mengurangi risiko bencana di Sleman, seperti pembangunan infrastruktur tanggul, pembangunan tempat pengungsian, dan pembentukan tim penanggulangan bencana. Namun, masih diperlukan upaya yang lebih baik dan berkesinambungan dalam menghadapi bencana di Sleman.

Dalam era yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat ini, bencana alam semakin sulit diprediksi dan mengancam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan peran serta masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait untuk bekerja sama dalam menghadapi bencana alam dan meminimalkan kerugian yang ditimbulkannya.

Dengan demikian, upaya-upaya perencanaan mitigasi bencana dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat harus terus dilakukan dan ditingkatkan. Hal ini penting agar masyarakat Sleman dapat hidup dengan aman dan nyaman, serta dapat meminimalkan dampak dari bencana alam yang terjadi.

berikut adalah contoh analisis data kebencanaan menurut jenisnya di Sleman yang lainnya

Letusan Gunung Merapi: terjadi sebanyak 2 kali dalam 5 tahun terakhir, dengan kerugian material mencapai Rp 1 miliar dan evakuasi sebanyak 3.000 jiwa.

Angin kencang: terjadi sebanyak 30 kali dalam 5 tahun terakhir, dengan rata-rata 5000 rumah rusak dan kerugian material mencapai Rp 5 miliar

Banjir bandang: terjadi sebanyak 32 kali dalam 5 tahun terakhir, dengan rata-rata 18.000 jiwa terdampak dan kerugian material mencapai Rp 2 miliar.

Kekeringan: terjadi sebanyak 1 kali dalam 5 tahun terakhir, dengan rata-rata 10.000 jiwa terdampak dan kerugian material mencapai Rp 5 miliar.

Kebakaran rumah: terjadi sebanyak 5 kali dalam 5 tahun terakhir, dengan rata-rata 50 rumah terbakar dan kerugian material mencapai Rp 500 juta.

Dari hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sleman memiliki kerentanan yang cukup tinggi terhadap berbagai jenis kebencanaan, termasuk bencana alam dan bencana buatan manusia. 

Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih serius dalam mempersiapkan diri menghadapi bencana, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan kesiapsiagaan, dan penguatan sistem penanggulangan bencana di Sleman. Selain itu, upaya mitigasi dan adaptasi perlu dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya bencana dan meminimalkan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan di Sleman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun