Sayangnya Iran sempat takluk dalam Perang Dunia II meski tidak terlibat secara langsung.
Dikarenakan negara blok sekutu seperti Inggris dan Uni Soviet pada Agustus dan September 1941 menyerang Iran sekaligus mengambil ahli pengelolaan minyak dengan maksud menghalau negara blok poros terutama Nazi Jerman kala itu.
Berdampak pula terhadap situasi politik Iran, dimana Reza Khan dipaksa menyerahkan kekuasaannya ke tangan puteranya bernama Mohammad Reza Shah Pahlavi.
Lain hak dengan ayahnya, Shah Pahlavi memilki hubungan erat dengan Amerika, dan Inggris menyebabkan Iran terjebak dalam imperalisme barat, dan sempat melakukan kudeta politik pada tahun 1952 menyebabkan Perdana Menteri Mohammed Mosaddeg dilengserkan dan nasionalisasi perusahaan minyak bernama Anglo-Persian Oil Company.
Sehingga kepemimpinan dibawah Reza Shah diselimuti kontroversi dimana budaya dan nilai islam Iran ditinggalkan dan berganti dengan nilai westernisasi sehingga Iran sempat berorientasi menjadi negara sekuler.
Lantas saja memicu pro kontra masyarakat terhadap kontroversi Dinasti Pahlavi yang terkenal korup dan otoriter karena dianggap menyalahgunakan kekuasaan sehingga meningkatnya ketimpangan sosial Iran
Hal tersebut menjadi latar belakang Revolusi Iran yang berjalan pada tahun 1978 hingga 1979 sebagai puncak kemarahan masyarakat Iran.
Revolusi Iran diprakasai oleh Ayatulloh Ruhollah Khomeini setelah mengalami pengasingan akibat melawan kebijakan dari Mohammad Reza Pahlavi telah terafiliasi oleh Israel dan Amerika.
Puncak Revolusi pada Januari 1979 setelah Khomeini mengirim pesan secara diam-diam ke seluruh pemimpin oposisi dan masyarakat Iran saat masih menjalani pengasingan di Prancis hingga berbuah unjuk rasa secara masif.
Atas situasi Iran yang tidak kondusif, Mohammad Reza Pahlavi meninggalkan Iran untuk menjalani pengasingan pada 16 Januari 1979, dan mengalami dinasti Pahlavi mengalami kejatuhan pada 11 Februari 1979 setelah Angkatan Bersenjata Iran menyatakan netral.
Ayatulloh Khomeini sebagai pemimpin revolusi kembali ke Teheran pada Februari 1979 dan Iran secara resmi menyatakan diri sebagai negara Republik Islam melalui hasil referendum yang telah disetujui sebagian besar masyarakat.