Mohon tunggu...
M Daffa Rafiecena
M Daffa Rafiecena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memberi inspirasi bukan sensasi

Lahir di Jakarta, traveler, culinary and movies lover, Mahasiswa Hukum, Sedang menata masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bedah Virus Corona di Indonesia

1 Februari 2020   18:19 Diperbarui: 2 Februari 2020   08:38 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://m.cnnindonesia.com

Artikel ini ditujukan bukan hanya pada pemerintah saja, melainkan juga masyarakat khususnya netizen julid sekali membahas tentang virus corona di Wuhan.

Tragedi di tahun tikus logam

Di awal tahun pembukaan era Baru kejadian yang tak terduga silih berganti terjadi dari banjir parah Jakarta setelah malam tahun baru hingga yang paling dibicarakan dan harus diwaspadai pada tahun tikus logam apalagi kalau bukan wabah virus Corona yang terjadi di negara Tiongkok yang sebenar sudah terjadi pada 31 Desember.

Namun kini badan kesehatan dunia WHO memperingati wabah tersebut sebagai status darurat global karena kasus virus yang diduga penularan melalui kelelawar bukan hanya terjadi pada kota Wuhan saja.

Bahkan menyebar ke provinsi lain sampai ke beberapa negara tak terkecuali negara yang berbatasan dengan Indonesia, dan jumlah penderita mencapai 9000 jiwa lebih diseluruh dunia dengan korban tewas sekitar 200 jiwa karena virus sejenis MERS ini bersifat mutasi dan penularan hanya melalui kontak mata saja.

 Virus Corona bisa dibilang sejenis SARS atau MERS karena dugaan kuat berasal dari kelelawar sebagai biang keroknya namun bedanya virus Corona diduga melaui kontak langsung sedangkan sejenisnya berasal dari transfer kontak ke hewan lain terutama unta di Saudi Arabia.

Jika dibandingkan dengan SARS sama-sama berasal dari Tiongkok, Virus Corona atau sekarang disebut n-Cov 2019 penyebarannya bersifat mutasi dan penyebarannya tergolong cepat, lalu dapat menyerang dan membunuh kapan saja, dan informasi terbaru saat ini hanya dalam satu bulan jumlah kasus tersebut melebihi jumlah SARS sekitar 3000 jiwa dalam enam bulan saja.

Walau disebut penyakit mematikan karena belum ada vaksin, namun diinformasikan sekitar hampir 200 jiwa sudah sembuh dari virus karena penanganannya yang cepat, sepertinya saya juga sempat berpikir aneh hal seperti itu.


Virus corona 2020 juga tak terlepas dari beberapa gosip seperti virus tersebut sebagai senjata biologis untuk world war 3 masih dalam wacana karena masyarakat disana tergolong menyukai makanan yang ekstrim seperti kelelawar pada sebelumnya merasa baik-baik saja dan ada dugaan juga rakyatnya sendiri yang berada di Wuhan menjadi kelinci percobaaan pada virus tersebut.

Untuk versi negeri 62+ disebut lebih dagelan konon katanya virus tersebut berasal dari kekuatan gaib karena sebelumnya Tiongkok berusaha mengklaim wilayah ZEE sebagai salah satu wilayah di Nine Dash Line.

Bill Gates yang sudah diakui terlebih dahulu sebagai orang terkaya sedunia sebelum Mark Zuckerberg dan Jack Ma, pernah memprediksi bahwa pada 2020 terjadi wabah penyakit yang berbahaya akan menjadi masalah internasional yang diperkirakan dalam jangka enam bulan, kemudian beliau menyarankan untuk semua negara agar mengantisipasi lebih cepat kemungkinan bukan hanya wabah penyakit tetapi juga konflik dunia yang sedang dipersiapkan. Untuk mengetahui penyebaran virus corona terkini klik disini.

Indonesia terlalu santuy

Saat kawasan ASEAN dikhawatirkan virus corona yang menyebar ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan yang terbaru Filipina juga Vietnam, namun hal tersebut tak berlaku pada Indonesia.

Pasti kita mengira kalau mental negara 62+ dewa sekali karena dibilang kebal terhadap virus yang mematikan serta kekuatan spiritual masih dipertahankan, namun perlu kita ketahui rata-rata orang memperhatikan menu yang mereka konsumsi seperti makanan yang disajikan harus matang juga kebanyakan bahan yang biasa digunakan.

Walau belum ada kasus warga kita terjangkit virus corona, bukan berarti pemerintah tidak harus waspada demi keselamatan warga kita.

Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan secara tegas salah satunya memberi travel warning dan penghentian sementara penerbangan dari dan menuju Tiongkok bukan hanya Wuhan saja, setelah diketahui di rumah sakit kota tertentu mendapat tamu dari bandara yang baru saja sampai dengan gejala yang diduga harus dimasukan ke ruang isolasi, ada juga turis asal Tiongkok berjumlah 174 berlibur ke Sumatera Barat dengan sambutan dari gubernur, dan terutama TKA yang bekerja di proyek pertambangan Morowali, dan pembangunan KRL cepat Jakarta Bandung siapa tahu ada juga yang terjangkit.

Bukan bermaksud membandingkan hanya demi kepentingan kita, saat negeri lain seperti AS, Jepang, dan Korea langsung menarik kembali warganya berada disana saat wabah masih berlanjut, lain lagi di Indonesia dibilang terlalu santai menanggapi wabah sudah ditetapkan darurat oleh WHO padahal sebanyak 234 WNI bearda di Tiongkok terutama 12 mahasiswa yang terjebak di Wuhan sudah di lock down, sebaiknya segara dievakuasi dan tidak cukup hanya memastikan logistik selama mereka disana karena kondisi disana berbeda apalagi sekarang virus tersebut bisa ditularkan antar sesama manusia.

Hal terpenting untuk pemerintah terutama Menteri yang terkait tolong dibutuhkan tindakan yang jelas dan jangan cuma hanya alasan investasi menjadi penghalang, karena investasi yang dibutuhkan masih bisa dilakukan pada negara lain.

Lain ladang lain belalang 

Walaupun saya menilai pemerintah sekarang kurang dalam tindakan pada saudara kita yang berada disana, bukan berarti saya ikut menghujat bahkan menyebarkan hoax atas wabah tersebut seperti sebagian warga +62 menganggapnya sebagai azab.

Ibaratnya saya mengkritisi pemerintah dan kejulidan netizen yang maha benar tanpa adanya komparatif secara elegan.

Saya menyayangkan netizen warga +62 yang lebih julid daripada lambe turah karena baik dalam postingan maupun kolom komentar yang menganggap pemerintah lebih mementingkan investasi sehingga saudara kita sengaja ditelantarkan, dan wabah tersebut sudah menjadi azab untuk Tiongkok sendiri atas tindakan dilakukan oleh kelautan kita dan muslim Uighur, bahkan dikait-kaitkan dengan salah satu bacaan Iqra walau sebenarnya belum jelas karena Iqra diciptakan hanya sebagai media persiapan mempelajari Al-Quran dan belum ada dalil dari kiai tertentu.

Pada salah satu bacaan iqra yang dikait-kait wabah virus, biar lebih jelas lagi klik salah satu artikel Kompasiana disini.

Saya mengerti Tiongkok memang serakah terutama perang dagang dengan AS, namun kita juga terkadang munafik dan lebih mementingkan argumen daripada literasi, untuk pribadi saya yang membuat artikel bisa disebutkan semi liberal.

Kadang kita juga tidak mau sadar atas kemunafikan yang dilakukan dan dibicarakan, seperti virus corona saat ini dibilang azab karena berasal dari Tiongkok, sedangkan MERS yang berada di Timur Tengah dianggap cobaan untuk saudara kita yang lain. 

Padahal secara akal sehat, saudara kita juga sedang mengalami cobaan yang berada di wilayah kita sebut sebagai hukuman dari atas.

Pesan bagi kita yang menghujat jangan merasa sok-sok peduli hanya perkara pilihan politik tanpa ada aksi nyata, apalagi dijadikan ladang mencaplok iklan suatu produk dibilang obat yang dapat menyembuhkan. 

Sebaiknya jangan buat gaduh negeri tercinta ini dan paling tidak, kita seharusnya menjaga diri terlebih dahulu selama wabah masih terjadi seperti cukupi asupan empat sehat lima sempurna, pakai masker yang benar, dan paling penting mendoakan yang terbaik untuk saudara kita yang ada disana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun