Mohon tunggu...
M Daffa Rafiecena
M Daffa Rafiecena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memberi inspirasi bukan sensasi

Lahir di Jakarta, traveler, culinary and movies lover, Mahasiswa Hukum, Sedang menata masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Frozen 2" Film untuk Anak 13 ke Atas? (Part 1)

19 Januari 2020   17:32 Diperbarui: 24 Januari 2020   20:30 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saking minatnya saya menulis artikel tentang masalah hukum, dan kemanusiaan pada negeri +62, bukan berarti saya tidak menulis artikel hal-hal lain yang menyenangkan seperti review film atau destinasi wisata

Sekali-kali saja hanya sekedar refreshing atau memenuhi asupan nutrisi dalam berpikir.

Kali ini saya membuat review tentang film Disney Frozen sudah menjadi primadona berbagai kalangan terutama anak perempuan.

Saya dibilang bocah tua merasa gemas melihat petualangan Elsa dkk, kemudian saya mencari fan art dan beberapa potongan spoiler di Instagram kemudian menyimpan dalam bentuk like.

Pada November lalu, saya antusias berburu tiket Frozen 2 pada weekdays karena weekend biasanya bioskop memberikan kenaikan harga dan ramai dikunjungi apalagi bagi yang membawa adik kecil, anak, dan keponakan.

Kemudian saya mendapat tiket pada hari Kamis berlokasi XXI Pondok Indah Mall 1 untuk menikmati film produksi Disney Animation, kemudian sambil duduk manis melihat hal yang berbeda pada film dari sebelumnya yang meraih Academy Awards 2013 sebagai Best Animated Features mulai dari tema cerita, visual animasi, dan soundtrack yang berjudul Into the Unknown terkesan alternative.

Dalam benak pikiran saya tema cerita yang disajikan seolah-olah sulit dipahami oleh anak kecil, konflik yang begitu kompleks, hampir tak ada tokoh antagonist seperti pangeran Hans, dan beberapa adegan diduga mencontek dari film MCU (properti Disney juga).

Mungkinkah pengaruh dari laris manisnya film The Infinity Saga dan Sequel Trilogy Star Wars mempengaruhi produksi film adaptasi dongeng karya Hans Christien Andersen lalu mulai diterapkan pada film Disney berikutnya atau sebelumnya sudah dimulai?

Atau karena hal itu Disney Studio sudah berpindah haluan menjadi film produksi khusus 13 ke atas (PG-13) agar mendapatkan pundi-pundi miliyar dollar?

Dibalik proyek ambisius

Frozen 2 bisa dibilang sebagai proyek ambisius apalagi kalau bukan film pertamanya menjadi fenomenal karena menghasilkan pendapatan  1,3 miliyar dollar membuat tokoh dua saudara Anna dan Elsa tidak termasuk ke dalam franchise Disney Princess melainkan memilki stand alone franchise atau bisa disebutkan sebagai sub franchisenya Disney Princess.

Untuk mengembangkan franchise ini selain menjual merchandise dan official license ke seluruh duni, pemutaran dua film pendek  dengan tema yang sama, dua karakter utamanya sebagai cameo dalam Ralph Breaks the Internet sebagai tanda persiapan untuk film keduannya, dan semoga saja mereka juga membuat spin off series untuk Disney+ baru saja diluncurkan November lalu seperti The Mandalorian, Falcon and the Winter Soldier, dan Wanda Vision setelah sequel ini meraih 1,4 miliyar dollar sekaligus sebagai film animasi terlaris setelah The Lion King versi 2019.

Disney bisa dibilang serius menjadi produsen film terbesar didunia apalagi Endgame menjadi film terlaris didunia sekitar 2,8 miliyar dollar dan mengambil alih aset 20th Century Fox, sekaligus memilih 2019 sebagai momentum penutup satu dekade terakhir dalam mencetak box office yang menghasilkan 1 miliyar lebih.

Bob Iger sepertinya sudah mengantisipasi perusahaannya untuk menghadapi Disruption saat ini.

Proses tidak mengkhianati hasil, begitu pula dalam pengerjaan proyek sequel Frozen dalam proses tidak singkat sekitar 3-4 tahun dimulai dari penelitian ke Skandinavia, menyiapkan ribuan lebih komputer untuk menyempurnakan visual, dan proses rumit perancangan busana sesuai kepribadian karakter.

Pastinya franchise Frozen menjadi juru selamat Disney Studio, setelah mempelajari kesalahan Disney sendiri hanya berfokus pada Pixar dan Pirates of the Carribean pada 2000-an, dan sebagai puncak dalam era kebangkitan animasi Disney ketiga diawali dari Tangled, jika dilihat penghasilan dari dua film ini hampir setara dengan Endgame sekitar 2,7 miliyar dollar.

Latar cerita film disajikan

Proses cerita dalam Frozen 2 sebenarnya menarik untuk berbagai kalangan namun terkesan gelap  dan sulit ditebak dalam mengungkapkan misteri perpecahan antara Arendelle dengan Northlundra menyebabkan pertemuan Agnarr dan Iduna dan siapa roh kelima dapat mengendalikan keempat Elemental Spirit. 

Walau ada juga adegan tak masuk akal membuat kita berpikir yaitu Elsa menyanyi Into the Unknown dengan keras saat semua orang sedang tidur, dan kapal milik orang tua Elsa terdampar pada daratan Enchanted Forest padahal kapal tersebut tenggelam dalam Dark Sea.

Terdepat pula perubahan karakter terutama Anna mulai galak dan overprotective, perjuangan Kristoff menjadi bucin, lalu Olaf yang makin absurd dan jenius saja. 

Kemudian beberapa plot twist disajikan sebagai kejutan tersendiri seperti Elsa pada adegan Show Yourself, dan usaha kudeta yang dilakukan raja Runeard terhadap Northlundra, serta terdapat adegan yang membuat kita yang menonton mewek, salah satunya Anna yang berusaha tegar saat sedang menangis atas ketidakpercayaan tentang kematian kedua orang paling disayangnya walau diakhiri juga dengan perpisahan manis antara dua ratu seperti yang tersaji pada ending Toy Story 4 dimana Woody dan Buzz sama-sama mengucapkan selamat tinggal mungkin untuk terakhir kalinya.

To Infinity and Beyond

Untuk artikel selanjutnya Silahkan klik disini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun