1. Anti SportivitasÂ
Berikut pengertian sportifitas menurut National Collegiate Athletic Association (NCAA), sportivitas adalah perilaku yang ditunjukkan oleh atlet, pelatih, administrator, dan penonton dalam kompetisi atletik. Adapun perilaku tersebut dilandasi oleh nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, bersikap adil, beradab, berlaku jujur, dan bertanggung jawab. Dimana dalam pertandingan tersebut tidak memiliki nilai-nilai yang telah di tafsirkan sebagaimana diatas dan Secara tidak langsung.Â
Sportivitas menunjukkan bahwa sikap ini tidak hanya berlaku pada lingkup olahraga, tetapi dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kalau dengan olahraga saja sudah tidak ada menjungjung nilai sportifitas bagaimana kita mengimplementasikan kepada masyarakat jiwa sportif.
2. Branding ImageÂ
Hal ini berpengaruh dalam nama club tersebut bahkan sampai negara yang menaungi club maupun liga tersebut dampak nya akan di cap sebagai negara yang memainkan olahraga hanya sebagai hiburan dan menjadi bahan untuk perjudian. Bahkan dapat menurunkan umkm dalam laga tersebut dimana bila di beri sanksi oleh FIFA dan di beri skors tidak bisa tanding , disitu pun mematikan rejeki para umkm seperti para penurunan penjualan jersey, aksesoris , dan merchandist.
3. Sanksi Langsung terhadap FIFAÂ
Menurut FIFA, adanya tindakan mengatur skor dalam sepakbola yang sudah terencana secara kriminal serta masuk dalam kategori kejahatan judi, maupun tindakan korupsi perorangan maupun lembaga. Hal ini sering terjadi pada klub yang bertanding dalam liga di negara tertentu dibandingkan kegiatan besar FIFA dan menyertakan tim nasional didalamnya.
FIFA mempunyai suatu sistem yang memperingati untuk melakukan pengawasan kegiatan perjudian serta sudah melakukan kerjasama dengan Interpol, negara maupun pemangku kebijakan di tingkat nasional, tingkat regional, maupun tingkat internasional.
4. FIFA Bentuk Badan AntikorupsiÂ
FIFA akan menyediakan dana 17,5 juta dan bekerja sama dengan Interpol untuk menanggulangi perjudian gelap dan pengaturan skor pertandingan. Dana sebesar itu akan digunakan untuk membiayai program antikorupsi selama 10 tahun dan mendidik pemain, wasit serta ofisial. Presiden FIFA Sepp Blater mengatakan program ini merupakan jawaban atas merebaknya pengaturan skor pertandingan di Italia dan kegiatan sindikasi perjudian Asia. ''Ancaman pengaturan skor adalah persoalan paling besar dan kami berusaha sekuat tenaga untuk mengatasinya,'' tambahnya. ''Dalam memerangi perjudian gelap dan pengaturan skor, kebijakan pencegahan dan perlindungan terhadap pemain serta integritas sepakbola merupakan hal yang paling penting." "Kerjasama dengan pihak berwenang dan interpol sangat penting untuk meraih kesuksesan, dan untuk alasan ini kami sangat gembira dengan kontribusi yang akan kami berikan ini.''
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H