Mohon tunggu...
Dafa Ramadhani
Dafa Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Content Marketing

Things never change; we change

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Budaya Menilai Orang Lain

26 April 2023   15:31 Diperbarui: 26 April 2023   15:35 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita menilai seolah kitalah yang normal. Jadi, jika ada yang tidak biasa ya kurang bisa diterima. Adalagi kasus jika sudah terlalu normal, kita ingin lebih unggul dengan mengunggulkan diri sendiri. Jatuhnya seperti tinggi diri ya atau sombong.

Contohnya, ada seorang A yang sukses membangun sebuah usaha dari nol. Dia berjuang sendiri dan rela mengorbankan waktu main dan tidurnya agar bisa sukses. Terdengar klasik dan biasa kan? Ya memang, coba deh jangan menganggap diri sendiri itu paling beda. Padahal hal tersebut juga sudah ada sebelumnya.

Merasa paling beda atau bahkan menganggap aneh hal yang bukan standar kita adalah satu faktor kenapa kita sering menilai orang lain secara sembarangan.

Akibatnya jadi suka menilai seseorang menurut standar diri kita sendiri. Padahal belum tentu standar kamu cocok dengan orang lain.

Membiasakan Kontrol Diri

Gambar hanya ilustrasi
Gambar hanya ilustrasi

Kontrol diri memang sangat perlu diterapkan dalam kehidupan. Selain membuat diri kita jadi lebih mawas diri dari penilaian orang, mengontrol diri sendiri juga memberikan dampak bahwa dinilai seseorang secara sembarang memang tidak enak.

Jadinya, daripada terlalu memusingkan pikiran orang lain terhadap diri kita yang mana tidak bisa dikendalikan. Lebih baik mengendalikan isi pikiran dan hati agar tidak mudah menilai orang lain hanya dari luar.

Segitu dulu tulisanku, apabila dirasa bermanfaat bisa share atau boleh juga komen di bawah barangkali ada insight baru. Thank you!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun