Mohon tunggu...
Damanhury Jab
Damanhury Jab Mohon Tunggu... Jurnalis - To say Is Easy, To Do is Difficult, To Understand Is Modifical

Wakil Ketua Penggiat Peduli Demokrasi Nasional serta Penggiat Literasi di Pelosok Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Roman

Bayang Masa Lalu (II)

21 September 2024   15:34 Diperbarui: 21 September 2024   15:36 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerinduan yang terpendam mulai menggigit hati Nayla. Setiap hari, ia hanya bisa menunggu, duduk di depan ponsel, menatap layar kosong sambil bertanya-tanya kapan Bagas akan memberinya kabar lagi. 

Ia tahu, hubungan ini salah. Ia tahu, Bagas sudah beristri. 

Namun, perasaan yang tumbuh begitu dalam membuatnya sulit melepaskan.

Bagas juga merasakan kegelisahan yang sama. Ketika bersama istrinya, ia tak bisa sepenuhnya hadir. 

Pikirannya selalu melayang pada Nayla, pada keheningan percakapan di layar ponsel yang selalu ia nantikan. 

Bagas tahu bahwa ia sedang meniti jalan yang rapuh, namun keinginan untuk tetap terhubung dengan Nayla semakin kuat.

Bab 7: Cinta dalam Kesunyian

Kisah cinta Bagas dan Nayla pun berkembang dalam sembunyi-sembunyi. Mereka berkomunikasi secara diam-diam, bertemu di tempat-tempat yang tersembunyi, jauh dari pandangan orang lain. 

Setiap pertemuan terasa penuh gairah, namun juga diwarnai rasa takut---takut diketahui, takut menghancurkan kehidupan yang sudah ada.

Nayla, yang awalnya hanya menjaga perasaan untuk pria yang ia kagumi, kini terperangkap dalam kebimbangan. 

Setiap pesan Bagas adalah penegasan bahwa mereka berbagi perasaan yang sama, meski terjebak dalam batasan yang menyakitkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun