Mohon tunggu...
Damanhury Jab
Damanhury Jab Mohon Tunggu... Jurnalis - To say Is Easy, To Do is Difficult, To Understand Is Modifical

Wakil Ketua Penggiat Peduli Demokrasi Nasional serta Penggiat Literasi di Pelosok Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Roman

Bayang Masa Lalu (II)

21 September 2024   15:34 Diperbarui: 21 September 2024   15:36 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 5: Di Antara Bayang-Bayang

Seiring waktu, kedekatan Bagas dan Nayla semakin sulit dihindari. Meski hati Nayla masih tergantung pada pria yang ia kagumi, kehadiran Bagas menawarkan perasaan yang berbeda. 

Hubungan mereka mulai berubah menjadi sebuah ikatan yang rumit, terbungkus dalam diam dan kehati-hatian. Setiap pertemuan, meski tak selalu direncanakan, semakin menggugah perasaan keduanya.

Namun, hubungan ini tak bisa terang-terangan. Bagas, yang terikat oleh pernikahan, hanya bisa menghubungi Nayla di waktu-waktu tertentu ketika ia sedang di luar rumah, jauh dari pandangan istrinya. 

Setiap pesan yang dikirim Bagas menjadi penyelamat bagi Nayla yang hari-harinya dipenuhi oleh penantian. 

Dia menunggu kabar, berharap ponselnya berbunyi tanda sebuah pesan singkat dari pria yang kini mengisi ruang hatinya.

Setiap malam, Bagas sering mencari-cari alasan untuk keluar rumah, entah itu urusan pekerjaan atau sekadar berjalan-jalan. 

Di sanalah ia baru bisa mengirimkan pesan kepada Nayla, berbagi cerita, atau sekadar menenangkan diri dari rasa bersalah yang mengintai. 

Di lain sisi, Nayla memahami posisi Bagas dan tidak pernah menuntut lebih dari sekadar kata-kata yang datang di sela-sela kesibukannya.

Bab 6: Kegelisahan dan Kerinduan

Kerinduan yang terpendam mulai menggigit hati Nayla. Setiap hari, ia hanya bisa menunggu, duduk di depan ponsel, menatap layar kosong sambil bertanya-tanya kapan Bagas akan memberinya kabar lagi. 

Ia tahu, hubungan ini salah. Ia tahu, Bagas sudah beristri. 

Namun, perasaan yang tumbuh begitu dalam membuatnya sulit melepaskan.

Bagas juga merasakan kegelisahan yang sama. Ketika bersama istrinya, ia tak bisa sepenuhnya hadir. 

Pikirannya selalu melayang pada Nayla, pada keheningan percakapan di layar ponsel yang selalu ia nantikan. 

Bagas tahu bahwa ia sedang meniti jalan yang rapuh, namun keinginan untuk tetap terhubung dengan Nayla semakin kuat.

Bab 7: Cinta dalam Kesunyian

Kisah cinta Bagas dan Nayla pun berkembang dalam sembunyi-sembunyi. Mereka berkomunikasi secara diam-diam, bertemu di tempat-tempat yang tersembunyi, jauh dari pandangan orang lain. 

Setiap pertemuan terasa penuh gairah, namun juga diwarnai rasa takut---takut diketahui, takut menghancurkan kehidupan yang sudah ada.

Nayla, yang awalnya hanya menjaga perasaan untuk pria yang ia kagumi, kini terperangkap dalam kebimbangan. 

Setiap pesan Bagas adalah penegasan bahwa mereka berbagi perasaan yang sama, meski terjebak dalam batasan yang menyakitkan. 

Hubungan ini, meski penuh dengan kebahagiaan yang sesaat, juga dipenuhi oleh kepedihan yang terus menerus.

Bab 8: Kebenaran yang Tak Terhindarkan

Sementara itu, dunia Bagas mulai terguncang. Setiap kebohongan yang ia katakan pada istrinya untuk bertemu Nayla menjadi beban yang semakin berat. 

Di balik layar ponselnya, ada dua wanita yang kini menguasai hidupnya---istrinya yang setia di rumah dan Nayla yang menunggu dalam diam.

Akhirnya, satu keputusan besar harus diambil. Bagas harus memilih, apakah ia akan terus menjalani hubungan terlarang ini, atau melepaskan salah satu di antara mereka. 

Begitu juga dengan Nayla, apakah ia akan terus menunggu kabar dari Bagas yang hanya bisa datang saat pria itu lepas dari pandangan orang lain, atau memilih untuk mundur dan menjaga hatinya yang kian terluka? (Bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun