Kerinduan yang terpendam mulai menggigit hati Nayla. Setiap hari, ia hanya bisa menunggu, duduk di depan ponsel, menatap layar kosong sambil bertanya-tanya kapan Bagas akan memberinya kabar lagi.Â
Ia tahu, hubungan ini salah. Ia tahu, Bagas sudah beristri.Â
Namun, perasaan yang tumbuh begitu dalam membuatnya sulit melepaskan.
Bagas juga merasakan kegelisahan yang sama. Ketika bersama istrinya, ia tak bisa sepenuhnya hadir.Â
Pikirannya selalu melayang pada Nayla, pada keheningan percakapan di layar ponsel yang selalu ia nantikan.Â
Bagas tahu bahwa ia sedang meniti jalan yang rapuh, namun keinginan untuk tetap terhubung dengan Nayla semakin kuat.
Bab 7: Cinta dalam Kesunyian
Kisah cinta Bagas dan Nayla pun berkembang dalam sembunyi-sembunyi. Mereka berkomunikasi secara diam-diam, bertemu di tempat-tempat yang tersembunyi, jauh dari pandangan orang lain.Â
Setiap pertemuan terasa penuh gairah, namun juga diwarnai rasa takut---takut diketahui, takut menghancurkan kehidupan yang sudah ada.
Nayla, yang awalnya hanya menjaga perasaan untuk pria yang ia kagumi, kini terperangkap dalam kebimbangan.Â
Setiap pesan Bagas adalah penegasan bahwa mereka berbagi perasaan yang sama, meski terjebak dalam batasan yang menyakitkan.Â