Pesona Tabarano
Dari titik Wisata Agro Tabarano, sejauh mata memandang terlihat hamparan sawah di seberang. View menarik dengan nuansa berbeda.
Kawasan ini berpagar bebukit khas Luwu Timur, rerumah yang terlihat berjarak dan tanaman keras yang berdiri di sampingnya menguatkan kesan bahwa pemandangan dari bukit ini sungguh menyenangkan dan menenangkan jiwa.Â
Tempat dimana Irah, Sumariani dan Weni bekerja adalah destinasi wisata yang menawarkan pesona keindahan bukit khas Luwu Timur.
Di sayap kiri rumah, ada dua meja dan empat bangku panjang berikut kursi-kursi tinggi menjadi ciri khas bahwa sisi ini tempat untuk ngobrol santai sekaligus menikmati sensasi suasana perbukitan.
Jalan kecil beraspal di bagian belakang Bukit Agro menandakan bahwa kawasan ini mudah diakses dari Poros Malili -- Sorowako.
Ada ruas jalan yang memandu pengunjung untuk sampai ke titik ini. Jalan yang dibangun oleh PT. Vale, (dulu Inco) dan jalan provinsi yang telah lama disiapkan Pemerintah. Tabarano berjarak sekira 25 kilometer dari Kota Sorowako atau dari Malili.
Demi memanja pengunjung yang datang, di sekitar area wisata beragam fasilitas yang ditata dengan sentuhan artistik tidak kalah dengan tempat-tempat lainnya di Sulawesi atau tanah Jawa.
"Arsiteknya berasal dari Jawa Barat," kata Alwy, pekerja sosial di Sorowako terkait sosok di balik destinasi wisata ini.
Yang unik, di lokasi itu ada bua batang pohon endemik menjulang bernama kulahi dan pohon dengen -- buahnya bisa dibuat jus. Di sampingnya terhampar halaman berumput, meja dan bangku panjang serta taman bunga aneka warna menjadi penambah cita rasa rekreasinya.
Tak ketinggalan wahana pertemuan, semacam gazebo dan wahana sightseeing ke cakrawala selatan. Wahana gazebo ini disiapkan untuk rekreasi rumah tangga. Jika ingin leha-leha segera naik gazebo yang dibuat sedemikian nyaman untuk istirahat dan melambungkan khayalan keindahan Bukit Tabarano.