Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Rebutan Ruang di Pasir Perawan

23 Juli 2018   08:52 Diperbarui: 23 Juli 2018   17:32 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kehadiran Menteri Susi Pudjiastuti di Pulau Pari membawa hal positif untuk perjuangan warga Pulau Pari dan untuk Kelestarian Lingkungan.

Secara khusus, Nur Hidayati, Direktur Eksekutif Nasional Walhi yang mendampingi Menteri Susi di Pulau Pari memberi pujian kepada Menteri Susi.

"Dia adalah salah seorang Menteri yang menolak privatisasi pulau," kata Nur.

Di samping itu, masih menurut Nur, Ibu Menteri memberikan informasi dan  mendorong agar warga menjaga kelestarian pulau, pesisir, dan laut.

"Dengan kelestarian ini maka selain warga sejahtera karena hasil laut akan banyak, pulau juga akan bisa diwariskan ke anak cucu," kata Nur Hidayati sebelum berpisah dengan rombongan Menteri Susi.

***

Keindahan Pantai Pasir Perawan telah menyita perhatian publik, pengunjung semakin banyak yang datang termasuk orang-orang yang diceritakan sebelumnya. Mereka membawa tabiat berbeda, penampilan berbeda dan mencoba peruntungan dengan menikmati keindahan pantai Pulau Pari.

Sementara itu, diam-diam, pihak luar yang bertameng di balik nama perusahaan juga mempunyai ketertarikan yang sama.

Pada pulau yang penduduknya tidak kurang dari 1000 jiwa dan memilik 260-an kepala keluarga ini, mereka tertarik menguasai lahan, yang selama ini telah dimanfaatkan oleh warga untuk memperkuat daya tahan dan kemampuan berkembang mereka. Mereka menanam pohon mangrove, menjaga pantai dari abrasi dan memanfaatkan hasil laut dengan sederhana.

Suasana menjadi berbeda dan mengkhawatirkan ketika ada hasrat yang besar untuk menguasai lahan yang eksotis di Pantai Pasir Perawan.

Bisa semakin runyam jika Pemerintah tak bisa menempatkan dirinya sebagai pengayom masyarakat, masyarakat yang telah ada sejak dulu, bertahan dan berkembang dengan sumber daya yang ada.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun