Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Wasit, Saya Mau Mengumpat, Boleh?"

16 Agustus 2017   11:27 Diperbarui: 16 Agustus 2017   17:29 7312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begini. Kemarin sore itu (15/8), dua pemain Persija di hadapan Pluim tak satupun mengangkat tangan (insting lumrah kalau memang ada hands ball), ketika Willjam Pluim menahan bola umpan heading Hamka Hamzah. Sekali liukan, gol diceploskan di kirim gawang Persija. Hakim garis tak mengangkat bendera tanda.

Saya tanpa sadar mengangkat tangan puas meski berada di tengah pendukung Persija di VIP sisi barat Stadion Patriot Chandrabraga, Bekasi.

Pantas sebab PSM memang tampil menawan. Apalagi sejak masuknya si Pavel Purishkin yang stylish dan memesona sebagai bomber. Dia PSM banget!

Terkait gol dianulir itu, saya tak ada firasat, tak ada tanda-tanda, tak ada alasan untuk menganulir gol itu. Gol Pluim bersih. Sebagaimana yang saya lihat dari tribun VIP di sisi barat stadion Patriot Bekasi.

Seperti sebuah isyarat, seperti feeling, saya pun merekam gol indah tersebut, Gol yang sejatinya bisa mengubah kedudukan jadi 3-2 untuk PSM sebelum dianulir oleh wasit asal Iran Bonyadifard Mooud (33) ini.

Pertandingan antara Persija Jakarta dan PSM Makassar memang berujung imbang tetapi pantas berbuah dongkol dan sumpah serapah, oleh Pluim, Pelatih Albert dan kita semua yang mencintai PSM.

Dua gol di babak pertama oleh Marc Klok dan Pluim rasanya menjadi pertimbangan mengapa PSM amat pantas memenangkan laga tersebut.

Saya ingat obrolan sepasang di samping saya saat duduk di tribun. "Memang PSM sangat bagus, pemain-pemain asingnya bagus," kata si cowok.

Dua blunder
Penalti yang didapat Persija rasanya tidak pantas sebab sentuhan Hamka ke Reinaldo Elias da Costa teramat tipis. Hamka protes, wasit tak peduli. Reinaldo yang terlihat mengerang kesakitan malah sukses bikin gol penalti. Gol yang diikuti oleh sepakan Bruno Lopes yang menghasilkan gol kedua. Itu penalti tak pantas. Tapi okelah.

Nah blunder kedua wasit ini yang tidak bisa dimaafkan oleh fans PSM dan siapapun yang mencintai fair play.

Pada menit ke 82, bola yang diumpan oleh Hamka Hamzah setelah duel udara dengan bek Persija jatuh persis di depan Pluim. Melenting sekali. Sekali sentuhan paha, bola disepak ke pojok kiri. Gol! Skor 2-3 untuk PSM.

Coba lihat ulang video yang saya rekam itu. Tak ada tanda-tanda bahwa itu berbau hands ball sebelum wasit asal Iran itu meniup pluit serupa pukulan di tengkuk pemain PSM. Lagi pula si wasit ada di belakang Willjam Pluim.

"Lalu fakta apa yang dijadikan rujukan untuk sempritan banal itu?"

Pluim seperti shock, seluruh pemain PSM tak terima. Meneer Albert protes bukan kepalang. 

Tapi begitulah, wasit seperti Raja tanpa bantahan. Jika demikian adanya, kita pantas bertanya, sungguhkah wasit yang memimpin pertandingan ini netral dan profesional?

Azhari Sirajuddin, sosok yang saya kenal baik sejak di Tamalanrea (kompleks Kampus Universitas Hasanuddin di Makassar) dan pernah jadi pengurus PSM mengatakan seharusnya PSM menang.

"Ka wasitka belaaa..." katanya saat saya bersalaman di pintu keluar stadion. Maksudnya kekalahan ini karena faktor wasit.

Dia disusul Tibo yang saya sapa dengan pertanyaan, kenapa tak main?

"Karena akumulasi kartu," katanya sambil lalu.

Mereka kecewa, kita semua kecewa. Wasit berlisensi FIFA yang ini sungguh mengecewakan.

PSSI, jika praktik seperti ini terus berlanjut, saya yakin sepakbola nasional akan menuai prahara berkepanjangan.

Hasil akhir yang bikin sesak, Setang!

Tebet, 16/08

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun