Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Apa Kabar Percepatan Kawasan Pariwisata Danau Toba?

15 Maret 2017   10:59 Diperbarui: 16 Maret 2017   00:00 3129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Danau Toba (07/03)

Menurut Arie, penyiapan Danau Toba sebagai destinasi tidak hanya pada penyiapan fisik seperti layanan kereta api Medan-Siantar, atau jalan-jalan baru antar kabupaten tetapi pada sumber daya manusia di sekitar Danau Toba. Target pembangunan Danau Toba yang disebut sebagai supervolcano geopark adalah 1 juta Wisman dengan harapan devisa 16 triliun pada tahun 2019 dan ini berkaitan dengan kesiapan sumber daya manusia di kabupaten-kabupaten yang punya keterkaitan dengan layanan wisata Danau Toba.

Dia menambahkan bahwa menurut data BPS 2016, ada kunjungan 12 juta wisatawan mancanegara untuk Indonesia. Yang datang ke Sumatera Utara melalui Kualanamu, Belawan dan Kuala Tanjung. Ada 250ribu Wisman yang ke ke Sumut.

“Kalau yang ke Danau Toba sebanyak 58 ribu, yah, kurang lebih 60ribulah. Ini yang akan kita tingkatkan nanti,” katanya.

Kiri-kanan, Arie, Kosmas, S. Panggabean dan Asistem Pemkab Samosir (foto: Kamaruddin Azis)
Kiri-kanan, Arie, Kosmas, S. Panggabean dan Asistem Pemkab Samosir (foto: Kamaruddin Azis)
Menurut Arie, pengembangan pariwisata Danau Toba dapat pula melihat sejarah pengembangan wisawat Bali pada tahun 70an dan 80an. “Di sana ada Bali Island Master Plan, isinya tentang pentingnya positioning ditentukan. Makanya ada Sanur, Ubud, ada Seminyak, Kuta. Kita harusnya bisa seperti itu, sehingga akan dilibatkan parapihak dan ada master plan,” sebutya.

“Selama setahun ini fungsi koordinatif telah dijalankan. Memang ada pernyataan tentang anggaran 20 triliun terkait BPOKDT, namun dana sebesar ini melalui anggaran infrastruktur di Kementerian Lembaga. Ada jalan, bandara di perhubungan. Angaran bisa untuk operasional, event. Kalau melihat struktur organisasi BPOKDT kegiatan penguatan kapasitas bisa dikoordinasikan misalnya dengan UKM untuk latihan atau untuk pengarajin,” tambahnya.

Tentang anggaran yang superjumbo itu, Arie menyebutkan itu untuk membiayai beberapa proyek seperti Pengembangan Bandara Silangit, yang ditargetkan menampung hingga 500.000 pax/tahun dan diharapkan telah selesai pada April 2017, dimana ada runaway ukuran 2.655 x 45 meter.

“Sementara di Bandara Sibisa, targetnya 200.000 pax/tahun dan diharapkan selesai pada 2018, dengan runaway 1.200 x 30 meter. Demikin pula pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, yang menyasar wisata cruise dan sifatnya multifungsi, lalu jalan tol Medan-Parapat, jalan nasional, Jembatan Tano Panggol di Samosir dan dermaga-dermaga di Samosir. Tempat penambatan kapal fery ukuran 300 GT, fasilitats maintenance kapal hingga kereta wisata danau Toba,” paparnya.

Penguatan SDM Danau Toba

Untuk BPOPKDT sendiri, proyeksi penguatan SDM pihak terkait di sekitar Danau Toba adalah untuk SDM pelaku/pemerintah,dimana dilakukan pelatihan digital untuk pejabat di 7 pemerintah daerah, penyiapan homestay, untuk pengelola maskapai, serta sertifikasi kompetensi kepariwisataan.

“Untuk Masyarakat, ada pembudayaan wisata untuk anak sekolah. pelatihan dasar pariwisata, Pariwisata Goes To Campus. Sementara untuk kalangan dunia usaha, adalah peningkatan kapasitas usaha masyarakat, kapasitas auditor, diseminasi standar usaha pariwisata dan Bimtek pengembangan usaha,” katanya.

“Ada pula kerjasama dengan gereja katolik, dengan HKBKP, ada MoU-nya,” tambahnya. Dia menambahkan bahwa intinya, jaga kebersihan, bersih senyum lingkungan, jangan ada sampah di mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun