Menurut Dr. Sapta Putra Ginting, sekretaris eksektuif PMO-CCDP, Lombok Barat adalah satu dari 13 kabupaten yang mendapat bantuan CCDP dan atas hasil evaluasi IFAD menempatkan Lombok Barat dengan penilaian memuaskan. Ada dua alasan yaitu, berhasil melakukan mobilisasi sosial dan pola keberpihakan yang tidak membedakan jenis kelamin dalam pelaksanaan program.
Apa yang disampaikan Sapta ini dikuatkan oleh Herniati, ketua kelompok pengolahan hasil perikanan ‘Putri Pesisir Mandiri di Desa Lembar Selatan. Menurutnya, program ini telah memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan ekonomi maupun pengetahuan/skill masyarakat pesisir khususnya yang ada di Lombok Barat. “Dahulunya kami hanya andalkan penghasilan suami, kini kami dapat menghasilkan penghasilan sendri dengan membuat krupuk ikan. Meski tak banyak, ini sangat membantu penghasilan rumah tangga kami. Bahkan memiliki tabungan,” katanya.
Perempuan lainnya bernama Rafaah, ketua kelompok ‘’Putri Dayung’’ mengatakan sentuhan program CCD-IFAD ini telah dapat mengantarkan kelompoknya di Desa Labuan Tereng ini sebagai kelompok usaha mandiri yang memproduksi krupuk teripang, krupuk kulit rajungan dan terasi.
Hasil pantauan Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Barat menemukan fakta bahwa saat paceklik atau musim badai warga pesisir memilih menjadi tukang ojek, memanjat kelapa, petani penggarap jagung atau singkong atau kedelai, membuat batu bata, buruh pelabuhan, memperbaiki jaring, pengantar turis hingga buruh bangunan. Pilihan itu ditempuh sebab terbatasnya akses dan sarana prasarana produksi berbasis perikanan kelautan.
“Banyak nelayan tidak punya perahu, kalaupun ada, perahu kecil tanpa mesin. Sebagai nelayan kami sangat tertarik ikut program ini,” kata salah seorang warga yang mengaku datang dari Dusun Batulayar Utara. Tahun ini Desa Batu Layar Barat akan menjadi lokasi baru bersama 72 desa lainnya di seluruh Indonesi. Menyusul 180 desa/kelurahan serta 1.677 kelompok atau sekitar 16,000 ribu warga yang telah memperoleh manfaatnya di lokasi program.
“Bapak-ibu mau maju juga? Mau membangun desa? Mari kita satukan semangat membangun potensi pesisir dan laut Desa Batu Layar Barat,” seru Muslim berapi-api mendahului paparan Kadis Subandi. Muslim yang merupakan anggota unit pelaksana program CCDP-IFAD Kabupaten Lombok Barat sedang membakar semangat calon penerima bantuan.
Sementara itu, Ir. Sahdan, konsultan CCDP menyatakan bahwa tahun ini ada 6 desa yang menjadi target lokasi baru termasuk Batu Layar Barat. Penulis yang sempat didapuk sebagai narasumber di kegiatan ini menyatakan bahwa masyarakat Lombok terkenal punya kekerabatan sosial yang kuat, kompak, ada organisasi adat, ini akan semakin berdaya guna jika ada perhatian pemerintah seperti sekarang ini.
“Ke depan, kuncinya sederhana, perkuat saja kerjasama. Mulai bicarakan jenis kegiatan apa yang cocok dengan bapak-ibu. Perikanan tangkap boleh, infrastruktur ekowisata boleh, pemasaran produk, semua harus aktif termasuk ibu-ibu. Ajak juga pak Kades untuk membahas bagaimana baiknya,” pungkas Muslim sembari melirik kepada Desa Batu Layar Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H