Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tantangan dari Eretan

17 Februari 2016   10:50 Diperbarui: 17 Februari 2016   11:35 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Geliat di Wetan

Pukul Sembilan pagi kami berputar jalan dan mengarah ke timur, ke TPI Eretan Wetan.

Suasana hiruk pikuk sangat terasa saat kami memasuki kompleks Balai Pelabuhan Perikanan Pantau yang beralamat Jl. KUD Misaya Mina Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur, Indramayu. Orang-orang masih tetapi menyebut kawasan ini sebagai TPI Eretan Wetan. Ikan-ikan tongkol, layang, cumi-cumi, tenggiri, mendominasi ruang lelang di TPI ini.

Di lokasi TPI kami menyaksikan aktivitas khas kampung nelayan. Para nelayan merapikan dan menisik jaring yang robek. Pagi itu mereka menisik jaring tangkap untuk purse sein. Di sisi utara lokasi lelang ada sehimpunan nelayan mengerjakan jaring, di bagian tengah ada sekumpulan ibu-ibu menjajakan makanan dan minuman.

Di bagian selatan, petugas lelang telah siap di meja lelang, sebagian lainnya merapikan ikan yang hendak dilelang. Para petugas bersepatu bot plastik memberi tanda dengan meletakkan angka. Sekitar pukul 10 suasana di TPI mendadak riuh oleh seruan petugas lelang. Suara yang keluar dari mikrofon terasa nyaring dan tegas. Lelang ikan di sini menggunakan bahasa Jawa yang teramat cepat. Hanya nelayan dan para peserta lelang yang memahaminya.

Sang juru lelang yang berbadan besar, berkumis dan tambun nampaknya sangat berpengalaman. Suaranya yang keras seperti menghentak ruang sadar peserta lelang untuk segera memutuskan; beli atau tidak. Di sini interaksi antara kaum perempuan sangat terasa dan nyata. Saat pelelangan, peserta lelang didominasi oleh perempuan. Sesaat setelah berpindah ke ikan-ikan yang hendak dilelang peserta lelang mengikuti sang juru lelang. Satu persatu ikan dilego, satu persatu ikan berpindah pemilik.

[caption caption="Alat tangkap purse-seine nelayan Eretan Wetan"]

[/caption]

Jika di Eretan Kulon ada KUB Mina Bahari maka di Eretan Wetan adalah KUD Misaya Mina. Ketuanya H. Mansur Idris SH. Koperasi yang telah lama berdiri, yaitu sejak tahun 1926.

Sebagian besar nelayan di Eretan Wetan menggunakan alat tangkap jaring rampus, jaring klitik/udang, gillnet, purse seine. “Mereka mulai perlahan meninggalkan arad atau dogol,” kata Yuni, mahasiswa S2 IPB yang sedang memfasilitasi penguatan kapasitas TPI di Indramayu.

Selain KUD di Eretan Wetan, fasilitas yang mendukung kegiatan perikanan di antaranya adalah perkantoran, gedung TPI Eretan Wetan, tanggul pemecah gelombang, menara air, SPDN, dermaga, pasar ikan, jalan beraspal, sumber air bersih, depot es dan lain sebagainya. Selain itu di sekitar TPI Eretan Wetan terdapat kantor Unit POSMAT TNI AL, pos kesyahbandaran Eretan, Dit Pol Air, pos pengawasan SDKP Eretan, dan Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Unit Pelabuhan Perikanan Pantai Eretan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun