Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

11 Tantangan Membangun Kampung Nelayan

12 Februari 2016   08:51 Diperbarui: 12 Februari 2016   11:10 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabinet Kerja Jokowi JK mengejawantahkannya melalui program-program strategis dan diharapkan berdampak luas. Beberapa di antaranya yang telah dimasukkan ke rencana jangka panjang pembangunan tersebut adalah gagasan pembangunan 1000 sentra perikanan. Hal ini untuk mewujudkan  tempat pelelangan ikan dan pengolahan produk perikanan terpadu.

Kedua, meningkatkan produksi perikanan dua kali lipat menjadi sekitar 40 juta pertahun pada 2019. Ketiga peningkatan kapasitas dan pemberian akses terhadap sumber modal (melalui bank pertanian), sarana produksi, infrastruktur, teknologi dan pasar. Keempat, program perbaikan kapal bagi seluruh nelayan dan program BBM murah khusus untuk nelayan. Selain itu, ditekankan pula untuk membenahi izin penangkapan perikanan, pungutan hasil perikanan (PHP), Solar, IMS, dan tonase kapal serta membenahi dan memperkuat Kemenpera untuk Program Perumahan Nelayan, Penyediaan kapal modern dan pelatihan bagi nelayan, Perlindungan Nelayan

Harapan Pemerintah adalah mendongkrak kualitas hidup 2.748.908 nelayan Indonesia menjadi tangguh secara sosial dan ekonomi. Untuk merekalah program Sekaya Maritim ini dijalankan. Tujuannya meningkatkan akses ketersediaan pelayanan dasar dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat nelayan. Sebanyak 100 desa di tahun 2015 atau 63 PP/PPI.

Terdapat delapan kegiatan utama program pemberdayaan nelayan lintas kementerian/lembaga sesuai arahan presiden, yaitu, pembangunan rumah sangat murah, pekerjaan alternatif dan tambahan bagi keluarga nelayan, skema UMK dan KUR, pembangunan SPBU solar, pembangunan cold storage, angkutan umum murah, fasilitas sekolah dan puskesmas serta fasilitas bank “rakyat”.

Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.Sc—Direktur Kenelayanan, KKP dengan lantang mengatakan bahwa apa yang diimplementasikan adalah bagian dari komitmen kita untuk mewujudkan apa yang dikehendaki Bapak Presiden. Kehendak mewujudkan 1000 Kampung Nelayan Maju, Indah, Tangguh dan Mandiri. “Kita membangun Balai Sekaya Maritim, sebenarnya bangunan itu bisa menjadi ruang bersama, bisa menjadi kantor KUB atau koperasi, menjadi ruang pertemuan serta pusat kegiatan-kegiatan berbasis nelayan. Bantuan-bantuan yang ada harus kita optimalkan,” kata Dr. Syahril. Dia menyebutkan salah satu bantuan Pemerintah untuk menggiatkan usaha perikanan di sekitar PPI. 

Demi menjawab tantangan-tantangan seperti disebutkan di atas, tahun lalu, selain bangunan, Pemerintah menyiapkan beragam bantuan seperti pengadaan bengkel motor nelayan, perbaikan dermaga, perbaikan tanggul, pengadaan mobil pintar nelayan, MCK, pembangunan jalan nelayan hingga program dukungan dari Kementerian Perumahan Rakyat seperti pembangunan rumah bagi nelayan di beberapa kabupaten yang telah disebutkan sebelumnya.

“Sasaran program Sekaya Maritim tahun 2015 adalah pengembangan Kampung Nelayan pada 100 lokasi di 31 PPI yang tersebar di 31 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Program ini memiliki empat komponen utama yaitu perencanaan, pengorganisasian dan pemberdayaan kelompok nelayan,  fasilitasi dukungan, pengelolaan dan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur pendukung kegiatan nelayan,” ujar Dr Ady Candra salah seorang pejabat eselon III di KKP terkait penataan kampung nelayan dan pengembangan PPI ini.


Menurut KKP, hingga akhir tahun 2015, beragam kegiatan telah dilaksanakan mulai dari tingkat pusat hingga ke lokasi-lokasi program, dari Aceh hingga Papua, baik yang difasilitasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Kenelayanan, maupun Kementerian lain seperti Kementerian Perumahan Rakyat melalui penyiapan rumah hunian nelayan. Telah dibangun sarana prasarana pendukung usaha perikanan seperti drainase pelabuhan, pembangunan tanggul, renovasi dermaga dan TPI/PPI, pembangunan pelabuhan perikanan, jalan rabat,  jembatan,  perbaikan jalan nelayan, penyediaan kontainer bengkel, balai nelayan Sekaya Maritim, penyediaan alat-alat pendukung usaha perikanan, penyediaan sarana prasarana kebersihan dan sanitasi, pengadaan kapal ikan hingga bantuan motor bengkel nelayan.

Apakah dengan bantuan-bantuan tersebut dapat mendongkrak taraf hidup dan fungsi strategis PPI di kampung-kampung nelayan kita? Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun