Kau tau apa yang terlihat saat mataku terpejam ?
Sepasang bola mata dan tarikan bibir yang melengkung
sepasang bola mata yang berbentuk bulan penuh
segaris bibir melengkung seperti bulan sabit
sekarang kamu seperti rembulan dalam semesta
tanpa sinaran rembulan, malam apa indahnya ?
tanpa rembulan, oh malam betapa gelapnya
tetaplah menjadi rembulan yang bersinar terang
agar sinarnya mampu menembus gumpalan awan yang terus mencoba menghalangi sinarmu
karena yang harus kau tahu
bahwa mengapa semesta selalu menunggu malam tiba ?
semua itu karena hanya malam-lah yang mampu
hanya malam-lah yang mampu hadirkan seindahan sang rembulan
sang rembulan yang menghiasi semesta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H