Mohon tunggu...
Daeng Malolo
Daeng Malolo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Salam Indonesia Waras

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rembulan dalam Semesta

24 Juni 2014   00:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:27 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau tau apa yang terlihat saat mataku terpejam ?

Sepasang bola mata dan tarikan bibir yang melengkung

sepasang bola mata yang berbentuk bulan penuh

segaris bibir melengkung  seperti bulan sabit

sekarang kamu seperti rembulan dalam semesta

tanpa sinaran rembulan, malam apa indahnya ?

tanpa rembulan, oh malam betapa gelapnya

tetaplah menjadi rembulan yang bersinar terang

agar sinarnya mampu menembus gumpalan awan yang terus mencoba menghalangi sinarmu

karena yang harus kau tahu

bahwa mengapa semesta selalu menunggu malam tiba ?

semua itu karena hanya malam-lah yang mampu

hanya malam-lah yang mampu hadirkan seindahan sang rembulan

sang rembulan yang menghiasi semesta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun