Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Macet di Kota Bekasi Makin Parah

29 Juli 2024   13:34 Diperbarui: 29 Juli 2024   15:22 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MACET DI KOTA BEKASI,
SUDAH SEMAKIN PARAH!
#kisahbangnurterbit

Wahai warga Kota Bekasi dan yang kebetulan melintas di perbatasan Jakarta-Jawa Barat ini. Apakah Anda merasakan apa yang kami juga rasakan saat berkendaraan atau jadi penumpang angkutan umum?

Sampai kapan arus lalulintas Kota Bekasi bisa lancar? Salah satunya kesemrawutan yang semakin parah di wilayah Bekasi Timur.

Pak Polisi dan Pak Dishub, coba tengok Jalan Joyo Martono, Bulak Kapal, Bekasi Timur. Pagi, siang, sore, atau malam hari. Macetnya bukan main padahal sudah ada underpass depan Taman Makam Pahlawan.

Tujuan dengan dibangunnya underpass ini, agar kendaraan dari arah terminal menuju ke Tambun Kabupaten Bekasi, atau sebaliknya, bisa lancar karena tak terjebak oleh kendaraan yang antre di rel kereta Taman Makam Pahlawan.

Belum lagi agen perusahaan otobus (PO) yang busnya sengaja parkir dan mutar depan Depsos. Menaikkan penumpang. Bukannya bus harus masuk Terminal Bekasi?

Begitu juga bus Transjakarta, Damri dan Mayasari, juga ngetem di Bulak Kapal, berjejer sepanjang Jalan Joyo Martono. Dari Bulak Kapal hingga pintu keluar dan masuk Tol Bekasi Timur.

Jadi penumpang bus Transjakarta (foto dok Nur Terbit) 
Jadi penumpang bus Transjakarta (foto dok Nur Terbit) 


Belum lagi dengan berdirinya apartemen LRT CITY -- yang salah satu fasilitasnya dibangun stasiun LRT atau kereta layang -- dimana Jati Mulya adalah stasiun akhir atau awal jika bepergian dari Bekasi ke Jakarta, atau sebaliknya.

Di gerbang masuk apartemen ini, cukup ramai di pagi hari hingga malam hari. Selain penghuni dan pengunjung mal, juga kendaraan keluar masuk para pengguna kereta layang LRT.

Termasuk kendaraan yang mau masuk dan keluar di pintu tol dari arah Jakarta-Bekasi, atau Bekasi-Cikampek-Bandung. Situasi yang tidak jauh berbeda di pintu masuk-keluar arah Jakarta atau Cikampek-Bandung.

Celakanya, angkot dan ojek pangkalan atau ojek online termasuk taksi online, ikut juga "ngetem" di sini. Sehingga semakin lengkaplah kesemrawutan arus lalulintas.

Semua semrawut dari pagi, siang, sore dan malam hari. Mana Polantas dan Dishub yang digaji oleh uang negara dari pajak rakyat? Masa' Pak Ogah dan Penjaga perlintasan rel kereta api yang mengatur lalulintas? Padahal mereka hanya "digaji" oleh belas kasihan pengendara yang lewat.

Maka pertanyaan kita semua seperti di awal tulisan ini, sampai kapan arus lalulintas Kota Bekasi bisa lancar? Salah satunya seperti kesemrawutan pengaturan kendaraan di wilayah Bekasi Timur ini.

Salam #nurterbit 

Tembusan kepada:

Polrestro Bekasikota, Polresta Bekasi, Humas Kota Bekasi, Humas Sekretariat DPRD Kota Bekasi, Humas DPRD Kota Bekasi, Dishub Kota Bekasi, DISHUB blk kapal Bekasi Kota, Pemkot Bekasi, Ronny Hermawan (anggota DPRD Kota Bekasi), Humas Polsek Bekasi Timur, Polrestro Bekasi Kota, Pemprov Jabar, Mabes Polri MABES Polri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun