Celakanya, angkot dan ojek pangkalan atau ojek online termasuk taksi online, ikut juga "ngetem" di sini. Sehingga semakin lengkaplah kesemrawutan arus lalulintas.
Semua semrawut dari pagi, siang, sore dan malam hari. Mana Polantas dan Dishub yang digaji oleh uang negara dari pajak rakyat? Masa' Pak Ogah dan Penjaga perlintasan rel kereta api yang mengatur lalulintas? Padahal mereka hanya "digaji" oleh belas kasihan pengendara yang lewat.
Maka pertanyaan kita semua seperti di awal tulisan ini, sampai kapan arus lalulintas Kota Bekasi bisa lancar? Salah satunya seperti kesemrawutan pengaturan kendaraan di wilayah Bekasi Timur ini.
Salam #nurterbitÂ
Tembusan kepada:
Polrestro Bekasikota, Polresta Bekasi, Humas Kota Bekasi, Humas Sekretariat DPRD Kota Bekasi, Humas DPRD Kota Bekasi, Dishub Kota Bekasi, DISHUB blk kapal Bekasi Kota, Pemkot Bekasi, Ronny Hermawan (anggota DPRD Kota Bekasi), Humas Polsek Bekasi Timur, Polrestro Bekasi Kota, Pemprov Jabar, Mabes Polri MABES Polri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H