Dalam sejarah Hari Raya Idulftri, pertama kali digelar pada tahun ke-2 Hijriah, yaitu bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin pada Perang Badar.Â
Usai perang, secara tidak langsung umat Muslim merayakan kemenangan dengan penuh rasa syukur dan gembira.
Di kemudian hari, Rasulullah SAW mengganti kedua perayaan masyarakat Arab itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni hari raya Idulfitri dan Idul Adha.Â
Yang juga tidak bisa dipisahkan dalam merayakan hari raya Idulfitri, yaitu lebaran identik pula dengan ketupat. Apa sebenarnya makna ketupat di perayaan lebaran?Â
Secara filosofi isian ketupat diibaratkan seperti nafsu manusia dan daun janur adalah jatining nur (cahaya hati).Â
Oleh karena itu, ketupat dianggap sebagai sebagai simbol orang yang bisa mengendalikan nafsunya.
Nah demikianlah cerita Bang Nur untuk edisi Sabtu 06 April 2024 dengan topik "Rapi-rapi Rumah Jelang Lebaran" pada program Ramadan Bercerita 2024 di hari ke-27. Semoga bermanfaat.Â
Salam : Nur Terbit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H