Itu sebabnya Hari Raya Idul Fitri di sebut juga hari kemenangan. Ini karena umat Islam telah berhasil melawan hawa nafsu dan godaan selama menjalankan ibadah puasa.Â
Kemenangan ini menjadi simbol kemenangan melawan segala bentuk kejahatan dan keburukan.
Hari raya dalam Islam juga sering diidentikkan sebagai perayaan mengenang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, tahun baru Islam, dan banyak lainnya.Â
Selain itu, Hari Raya Islam juga merupakan waktu untuk berbagi kebahagiaan dengan orang yang kurang beruntung.
Juga saling memaafkan merupakan puncak kemuliaan hati. Meminta maaf dan memberi maaf memang tidak harus menunggu momen Hari Raya Idul Fitri. Namun tidak ada salahnya pada perayaan Idul Fitri dilaksanakan kegiatan tersebut.
Sejarah hari raya Idulftri tidak bisa lepas dari dua peristiwa, yaitu peristiwa perang Badar dan hari raya masyarakat jahiliyah.Â
Pertama, awal mula dilaksanakannya hari raya Idulfitri pada tahun ke-2 hijriah. Saat itu bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin dalam perang Badar.
Sementata itu tradisi khas lebaran di Indonesia yang paling menonjol adalah tradisi pulang kampung yang dilakukan oleh para perantau di luar kota.Â
Tujuannyan untuk merayakan hari raya Idulfitri bersama keluarga,Â
halal bi halal dan silaturahmi, makan ketupat, menyediakan kue, membagikan THR, mengenakan baju baru, mengirim parcel lebaran, dan takbiran.
Bagi orang-orang yang merantau untuk tujuan tertentu, saat lebaran adalah saat yang dinantikan untuk pulang kampung berkumpul bersama keluarga besar. Mudik seakan menjadi kewajiban yang dilakukan para perantau.