Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jawaban Lucu Saat Lebaran, Nikah Kami Ala Sitti Nurbaya

5 April 2024   23:44 Diperbarui: 6 April 2024   00:04 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover novel Sitti Nurbaya karya Marah Rusli (menulis.com/repro Nur Terbit) 

Ini Reportase video Youtube di Channel Nur Terbit


Nah, kalau pertanyaan serupa ditujukan kepada Bang Nur, jika pumang mudik, "kapan nikah?". Ya kalau pertanyaan itu disampaikan sekarang ini, tentu akan ada jawaban lucu dan sudah terlambat. Emang mau nikah lagi? Mau nambah istri lagi? hahaha. 

Iya, karena pertanyaan "kapan nikah" itu sudah tidak relevan lagi. Pasalntmya, ada yang spesial dan istimewa kalau pertanyaan itu disampaikan sekarang. 

Masalahnya, Bang Nur tidak pernah ditanya, terutama oleh keluarga besar, kapan nikah. Tapi tiba-tiba sudah duduk di pelaminan sebagi pengantin. Loh koq? 

Iya, Bang Nur menikah karena dijodohkan oleh orang tua. Serius. Dan mungkin inilah perkawinan ala Sitti Nurbaya (novel Marah Rusli) yang terakhir di era generasi Bang Nur di keluarga besar di Makassar era 1980-an.

Setelah itu? Aman. Mereka sudah bebas bagi pria dalam memilih calon istri. Itu terjadi bagi adik lelaki dan saudara sepupu Bang Nur, sampai sekarang saat cerita ini ditulis. 

Ceritanya, 3 tahun Bang Nur di perantauan, kakek sudah mulai sakit-sakitan dan mulai udzur. Tradisi di keluarga besar, jika kakek masih hidup dan belum ada cucu lelakinya yang belum menikah, harus disegerakan untuk dipestakan. 

Nah begitulah yang terjadi di generasi Bang Nur. Mumpung kakek masih hidup, beliau maunmekihat cucu lelakinya duduk bersanding di pelaminan. Tapi apa sudah ada dan sudah siap dengan calon istri? 

Bang Nur sempat minta waktu 1 (satu) tahun ke depan untuk berfikir dan mencari jodoh untuk calon istri. Itu disampaikan ke kakek dan keluarga besar ketika mudik lebaran ke Makassar ketika itu. 

Tapi fakta berkata lain. Ya, namanya belum jodoh, Bang Nur tidak menemukannya di perantauan. Hingga batas "deadline" yang diberikan waktu menunggu dan masa pencarian jodoh sebagai calon istri berakhir, Bang Nur angkat tangan. Menyerah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun