Membaca Ulang Buku Koleksi Perpus Pribadi Selama Ramadan
Mengisi waktu selama berpuasa di bulan Ramadan, tentu setiap orang punya berbagai cara sendiri sesuai minat dan kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Boleh jadi karena sedang berpuasa, cara "ngabuburitnya" pasti berbeda saat tidak berpuasa yang bisa ngopi-ngopi dan ngobrol di kafe atau di warung pojok.Â
Saat berpuasa, bukan hanya diperintahkan menahan lapar dan haus, tapi juga menahan mulut berlaku "ember bocor" yang tumpah dari mulut dengan bsegala ucapan yang tidak bermanfaat.Â
Demikian juga yang namanya pandangan mata. Ya mata selama berpuasa, tidak sebebas lagi memandang sesuatu yang "bening-bening".
Lebih amannya memang manfaatkan mata untuk hak yang lebih bermanfaat. Misalnya mereka yang "kutu buku" dan punya hobi membaca, ya lebih baik menyalurkan hobi membaca. Mumpung lagi berpuasa.Â
Bang Nur bersyukur, sebab selain hobi menulis dan membaca, maka selama ini mempunyai hobi yang masih berkaitan dengan kegemarab membaca. Yaitu mengoleksi buku.Â
Itu sebabnya, meski hanya punya rak buku ukuran kecil dan seadanya, tetap harus ada yang namanya perpustakaan pribadi. Koleksi buku yang semula sedikit, lama-lama memenuhi rak buku.Â
Buku-buku yang ada di perpustakaan pribadi itu, dibeli sendiri di toko buku lalu dikoleksi? tidak juga. Kalau pun harus beli, menunggu ada bazar buku murah hehehe...Â
Yang pasti, hampir 70 persen buku koleksi di perpustakaan pribadi Bang Nur selama ini adalah hasil dari bazar buku murah. Sebagian lainnya dari penerbit, atau penulis bukunya sendiri karena Bang Nur minta untuk dituliskan resensinya.Â