Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Terjerat Pinjol Akibat Beratnya Beban Hidup?

19 Maret 2024   23:51 Diperbarui: 19 Maret 2024   23:54 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu selebaran dari pinjol (foto Nur Terbit) 

Terjerat Pinjol Akibat Finansial Tidak Sehat. Ketemu lagi kita dengan episode "Ramadan Bercerita 2024" dari Bang Nur di hari ke-9 puasa, Selasa 19 Maret 2024.

Kali ini kita bahas topik "Finansial Sehat Selama Ramadan" sebagai bagian dari ngeblog maraton sebulan penuh tanpa bolong. 

Dalam suatu kesempatan, seorang teman curhat bagaimana mengelola keuangan keluarga. Dia sudah berkeluarga, punya istri dan tiga orang anak. 

Dalam curhatannya itu, dia mengeluh mengenai beratnya beban ekonomi keluarga yang harus dia tanggung. Sementara penghasilan jauh dari cukup. Ibaratnya, "besar pasak dari pada tiang".

"Sepertinya berapa pun gaji atau penghasilan sebulan, sepertinya tidak pernah cukup. Selalu saja kurang," keluh teman tadi suatu hari. 

Betapa tidak, teman mantan karyawan perusahaan yang korban PHK ini, hanya bisa menyambung hidup sebagai petugas parkir sebuah mini market. 

Sementara, meskipun sudah dibantu istrinya yang hanya karyawan toko sembako, tetap saja kedodoran membiayai sekolah ketiga anaknya. 

Dalam himpitan ekonomi yang semakin berat itu, teman ini kemudian mencari peluang lain untuk bisa bertahan hidup dengan meminjam uang melalui pinjaman online (pinjol). 

Untuk sementara kebutuhan dapur dan biaya sekolah ketiga anaknya, bisa tertutupi. Adapun gaji isteri sebagai penjaga toko sembako, ditambah upah kerja seharian di parkiran, sedikit menolong untuk biaya hidup sehari-hari. 

Prosedur untuk mendapatkan pinjaman online, memang cukup mudah. Hanya bermodal foto KTP, sudah bisa meminjam 2-3 juta rupiah. Namun inilah awal dia terjerat oleh pinjaman online tersebut. 

"Habis bagaimana dong, susah dapat pinjaman uang dari tempat kerja apalagi istri hanya penjaga toko sembako dan saya hanya tukang parkir," kata teman, yang menolak disebut identitasnya. 

Menurutnya, pernah dia mencoba seperti yang dilakukan tetangganya yang buka usaha home industri untuk mengajukan pinjaman ke bank, tapi ditolak. Usaha tak punya, apalagi aset yang bisa jadi agunan bank. 

Sementara waktu, teman ini mencoba bertahan di pinjaman online. Namun lama kelamaan diam akhirnya tiba pada posisi terjebak. Cicilan pinjol menunggak, tagihan berdatangan hingga dept collector pun muncul silih berganti. 

Dia baru merasakan betapa pusing dan repotnya ketika sidah benar-benar terjebak pinjaman online. Pelan-pelan perabot dan barang elektronik di rumahnya, habis diangkut paksa oleh petugas pinjol. Cara-cara orang pinjol, sudah seperti rentenir. Apa yang bisa diangkut, diangkut. 

*****

Belajar dari kasus teman mantan karyawan perusahaan yang korban PHK ini, lalu beralih jadi petugas parkir sebuah mini market, banyak hikmah yang bisa dipetik dari pengalaman mereka terjerat pinjol. 

Hikmahnya bahwa kita perlu mengatur dan menjaga kesehatan keuangan keluarga kita. Apa itu kesehatan keuangan? adalah kemampuan seseorang dalam menyeimbangkan kebutuhan finansial saat ini dan kebutuhan finansial di masa depan. 

Selain semua itu, juga kemampuan seseorang untuk menghadapi hal-hal tak terduga dalam aktivitas keuangannya (Canada Financial Health Index, 2017).

Artinya, secara gampangnya, kesehatan finansial adalah kondisi di mana jumlah aset lebih banyak daripada utang. Maka pantas jika pengalaman teman di atas, bisa dijadikan sebagai contoh bagaimana mengelola keuangan keluarga. 

Lalu bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik? Berikut ini Bang Nur kutip artikel mengenai cara mengatur keuangan rumah tangga dari laman Mega Syariah. 

Pertama-tama, hitung semua pendapatan. Selanjutnya kenali kebutuhan dan jeinginan, lalu tentukan prioritas keuangan, buat daftar pengeluaran bulanan. 

Kemudian berikutnya persiapkan tabungan, investasi, dan dana darurat, kelola utang dengan bijak, komunikasi dengan keluarga, dan svaluasi aecara berkala.

Nah demikian beberapa cara mengatur keuangan rumah tangga yang tepat dan efektif yang dapat. Sebab bagaimana pun kondisi finansial rumah tangga kita, pastikan selalu mengelolanya dengan lebih cermat. Terima kasih. 

Salam : Nur Terbit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun