MANUSIA ANTIK MENGHITUNG HARI DENGAN PENYAKIT LANSIA - Catatan : Nur TerbitÂ
Seharian saya menghabiskan waktu bersilaturahmi dengan mampir berkunjung ke rumah 2 sahabat karib saya: Daeng Hamzah Milion (65) yang orang Makassar satu etnis dengan saya (63), dan Lae Sumihar Sitanggang (67) yang orang Batak.Â
Sekedar diketahui, Daeng Hamzah, saya kenal selama ini sebagai pekerja seni terutama teater dan mantan desain media. Beberapa kali kami satu tim dalam menggarap media internal, milik pemerintah maupun swasta. Kebetulan sekampung ketemu di perantauan.
Sedang Lae Sitanggang, pensiunan BAKN (kini BKN), juga semasa aktif sebagai PNS, beliau juga penulis. Beberapa tulisannya, pernah saya muat di Harian Terbit, media tempat saya bekerja sebagai editor dan kini juga sudah pensiun.
Tak disangka pula, di awal kami membangun rumah tangga era 1980-an, kami bertetangga di Kota Bekasi meski berbeda komplek perumahan tapi masih satu kecamatan: Bekasi Timur. Sama-sama menempati rumah BTN, Bayar Tapi Nyicil hehehe...
Meski terbilang masih bertetangga dari komplek perumahan yang berbeda di Kota Bekasi, namun karena kesibukan masing-masing pasca pensiun (sudah pensiunan aja masih sibuk hehe..) akhirnya jarang bertemu sejak beberapa tahun terakhir.
Maka Senin dan Selasa sore 7 dan 8 Agustus 2023 kemarin, adalah waktu senggang yang saya pilih disela-sela waktu menganggurÂ
sebagai pensiunan, mencari rumah kedua sahabat karib ini.Â
Dengan menunggang motor kredit -- yang baru bulan ini lunas cicilannya, Alhamdulillah kedua rumah sahabat saya ini berhasil saya temukan setelah bertanya ke tetangganya kiri-kanan, depan-belakang.
Suasana haru terjadi pada saat pertemuan dua sahabat yang lama saling "menghilang", atau setidaknya sengaja menghilangkan diri masing-masing dari keramaian rutin lingkungan kerja.
Apa yang terjadi kemudian? Kami terharu karena ternyata masing-masing sudah "letoy", alias tak berdaya lagi mengikuti tren gaya hidup dan langkah generasi MILENIAL. Betul-betul ibarat veteran perang yang masih tersisa.
Sekarang kami sama-sama sudah rambut ubanan dan TOP = Tua, Ompong, Peot. Juga sudah kakek-kakek dan seolah berlomba mengoleksi cucu dan penyakit khas manusia lanjut usia.
Oh iya, dan inilah yang menjadi puncak keharuan kami Tiga Sekawan. Kecuali saya yang sudah ada gejala asam urat, maka Daeng Hamzah dan Lae Sitanggang, keduanya sedang berjuang melawan gejala stroke. Â Â
Ya Allah....inilah yang benar-benar situasi yang membuat kami bertiga shock, terkejut. Betapa cepat waktu berlalu. Betapa cepat usia dan penyakit Lansia menggerogoti tubuh kami (sampai di alinea ini, saya berhenti mengetik. Saya menangis. Sedih).
Dari pertemuan mengharukan ini, ada hikmah yang saya bisa petik. Ternyata kesehatan itu mahal biayanya, dan sehat itu dambaan semua orang.Â
Kepada semua sahabat FB yang juga mengalami situasi seperti ini (istilah saya MANUSIA ANTIK) mari saling mendoakan, mari saling bersilaturahmi di sisa usia kita yang sudah Maghrib ini. Kamis 10 Agustus ini, usia saya sudah 63 tahun.
Hanya silaturrahmi bikin memperpanjang usia. Tetaplah tersenyum kawan!
Salah satu pertemuan mengharukan di atas, sudah saya tulis di Kompasiana kesan-kesannya di link berikut. Semoga bermanfaat.Â
SalamÂ
Bks, Selasa 080823.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H