Rabu sore itu misalnya, ada 4 (empat) mobil jenazah beriringan masuk ke TPU Sudiang dalam tempo hanya 40 menit. Waduh gimana nih Pak Wali?
Katanya lahan TPU Sudiang tidak layak lagi, jadi pindah ke Maros, tapi koq tetap saja dipakai? Ini mah ogah tapi mau. Mau tapi malu hehe....
*****
Menurut kuasa ahli waris, pihaknya sudah bertemu untuk terakhir kalinya dengan Walikota Danny Pomanto di rumah pribadi Jalan Amirullah, Mei 2023 lalu.
Hasilnya? Â "Pak Walikota Danny Pomanto tetap ngotot tidak mau membayar tanah kami di TPU Sudiang yang sudah dipakai mengubur jenazah sejak tahun 2015 atau delapan tahun lalu," kata ahli waris tentang Walikota Danny Pomanto -- yang berencana mau maju jadi calon Gubernur Sulawesi Selatan pada Pilgub 2024 mendatang.
Karena Walikota ngotot, kata ahli waris, ya kami juga ngotot. "pak Wali tidak mau bayar, ya kami juga sudah tidak mau jual lagi ke Pemkot. Mari kita masing-masing mengamankan tanah kita," kata ahli waris.
Lagi-lagi hingga hari ini Sabtu 5 Agustus 2023, belum juga menemukan solusi. Kepala Dinas (Kadis) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Ferdy Mochtar, yang semula berjanji mau ke lokasi TPU Sudiang mengukur tanah yang sudah dan belum dibebaskan Pemkot, belum juga terwujud.
Janji tinggal janji. Ahli waris sampai detik ini belum juga menerima jawaban kelanjutan dari janji demi janji Pemkot dan jajarannya (DLH terutama), misalnya untuk turun ke lapangan menyelesaikan batas TPU yang sudah dibebaskan Pemkot.
Begitulah perjuangan warga pemilik tanah TPU Sudiang, sebagai potret kecil masyarakat dalam menuntut hak mereka dari kesewanangan penguasa (*).
Salam : Nur Terbit #nurterbitÂ