Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mau Mudik Murah-meriah? Ya Kapal Laut

4 Februari 2023   15:22 Diperbarui: 4 Februari 2023   15:22 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dermaga Nusantarapura, Terminal Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta (foto : Nur Terbit)

Koq wajib? Iya, sebab jika Anda menolak dan bersembunyi di manapun, tetap akan dikejar dan disuntik vaksin. Loh?

"Vaksin itu banyak untungnya. Jadi ibaratnya kalau di dunia bisnis, pemilik vaksin tidak akan berhenti menjual dagangannya karena untungnya banyak," kata dokter itu, serius.

Bahkan isu lainnya, dari pihak lain yang bukan dokter, katanya ada sertifikat atau kartu vaksin yang bisa "diperjual -belikan" sampai ratusan ribu rupiah. Ha, maksudnya? 

Ya, karena pertimbangan ada penyakit bawaan (komorbit?) hingga takut divaksin, maka "cincailah". Dengan tanpa disuntik pun, konon kabarnya bisa memiliki kartu vaksin.

Benarkah isi itu? Ya, sudahlah. Tulisan ini bukan bermaksud membahas soal itu. Bang Nur Terbit fokus bercerita tentang mudik. Entah itu dilaksanakan menjelang puasa atau lebaran. 

Dan, pilihan mudik Bang Nur dan keluarga kali ini (2023), adalah menggunakan alat transportasi laut. Yakni kapal laut Pelni. Mohon doanya. Alhamdulillah, tiket sudah dipegang. Kenapa memilih kapal laut dari pada pesawat terbang? 

Pos 8 salah satu pintu masuk Pelabuhan Tanjungpriok Jakarta (foto : Nur Terbit)
Pos 8 salah satu pintu masuk Pelabuhan Tanjungpriok Jakarta (foto : Nur Terbit)

Selain pertimbangan aspek ekonomi, ongkos lebih murah, bisa lebih santai menikmati berlayar 2 hari 3 malam Jakarta-Makassar, juga sekaligus mau bernostalgia. Mengenang saat naik kapal laut sambil berbulan madu. Uhuk...uhuk....

Serius loh Bang Nur ini. Pada 20 Agustus 2013 atau 10 tahun lalu, saya sudah pernah menulis di Kompasiana tentang pengalaman mudik dengan kapal laut. 

Seperti kisahnya di bawah ini semoga bermanfaat. 

Salam : Nur Terbit #nurterbit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun