"Benar. Penyakit kanker payudara bisa disembuhkan, apabila sudah terdeteksi lebih dini dan mendapatkan terapi penyembuhan dari tenaga dokter ahli," kata dokter Nanda P. Chintia dari MRCCC.
Dokter Nanda berbicara hal tersebut dalam webinar kesehatan bertema "Deteksi Dini Kanker Payudara", digelar Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Jakarta.
Lebih jauh dr. Nanda menuturkan untuk mendeteksi dini adanya kanker payudara pada seseorang, dapat dilakukan dengan dua cara yakni "Sadari" dan "Sadanis".
Yakni periksa payudara sendiri (Sadari) yang dilakukan sebulan sekali, yakni pada hari ke-7 sampai dengan ke-10 dari hari pertama haid.Â
Sementara periksa payudara klinis (Sadanis) dilakukan oleh dokter atau tenaga medis terlatih, satu hingga dua kali setahun.
"Setidaknya terdapat beberapa tanda-tanda pada payudara yang dapat dilihat secara kasat mata. Hal inilah yang harus diwaspadai sebagai ciri-ciri adanya kelainan kanker payudara," kata dr Nanda.
Di antaranya, adanya perubahan ukuran maupun bentuk payudara. Adanya perubahan warna pada payudara maupun puting.
Antara lain dengan adanya gumpalan ataupun benjolan. Baik di salah satu maupun kedua payudara, juga ada pembengkakan di area ketiak ataupun payudara, atau keluar cairan dari putting.
Selain itu, adanya perubahan letak puting. Misalnya cekung ke dalam, adanya perubahan tekstur payudara seperti bersisik ataupun kemerahan.Â