Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kisah Pilu dari Gempa Palu

2 Oktober 2022   23:32 Diperbarui: 2 Oktober 2022   23:36 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara penyebab tsunami di Palu pada tahun 2018, menurut BNPB, tsunami ini sebabnya adalah adanya kelongsoran sedimen dalam laut yang mencapai 200-300 meter. 

Sutopo Purwo Nugroho, pihak Humas BNPB lebih lanjut menyatakan bahwa sendimen tersebut belum terkonsolidasi dengan kuat sehingga ketika diguncang gempa terjadi longsor.

Kota Palu sendiri dikabarkan menderita kerugian material senilai Rp8,3 triliun, Kabupaten Sigi Rp6,9 triliun, Donggala Rp2,7 triliun, dan Parigi Moutong Rp640 miliar. 

Kerugian yang paling besar ada di sektor permukiman karena hampir semua bangunan di sepanjang Pantai Teluk Palu rata dengan tanah diterjang tsunami.

***

Muh Aksar (kanan) bersama teman crosser-nya setelah gempa Palu (dok Nur Terbit)
Muh Aksar (kanan) bersama teman crosser-nya setelah gempa Palu (dok Nur Terbit)

Saya mengenal dekat sosok Aksar, panggilan akrabnya dan di medsos memakai akun @Aksar_KangPhoto, tentu saja karena dia adalah adik sepupu saya sendiri. 

Aksar ke Palu mengikuti event motor cross memperingati ulang tahun ibukota Sulawesi Tengah ini. Aksar bersama teman crosser-nya, menggelar tenda di tepi pantai saat tsunami itu datang.

Kontan saja keluarga di Makassar panik dan berduka. Terlebih istri Aksar, yang saat itu lagi mengandung kelahiran anak pertama pasangan suami-istri ini. 

Hingga sang anak lahir, Aksar belum juga "kembali" dari Palu. Seluruh keluarga, terutama istri, bapak dan ibu Aksar masih tetap berharap Aksar ditemukan dalam keadaan hidup atau mati. 

Tapi Allah ternyata sudah membawanya "pulang" ke alam-Nya yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun