Sementara penyebab tsunami di Palu pada tahun 2018, menurut BNPB, tsunami ini sebabnya adalah adanya kelongsoran sedimen dalam laut yang mencapai 200-300 meter.Â
Sutopo Purwo Nugroho, pihak Humas BNPB lebih lanjut menyatakan bahwa sendimen tersebut belum terkonsolidasi dengan kuat sehingga ketika diguncang gempa terjadi longsor.
Kota Palu sendiri dikabarkan menderita kerugian material senilai Rp8,3 triliun, Kabupaten Sigi Rp6,9 triliun, Donggala Rp2,7 triliun, dan Parigi Moutong Rp640 miliar.Â
Kerugian yang paling besar ada di sektor permukiman karena hampir semua bangunan di sepanjang Pantai Teluk Palu rata dengan tanah diterjang tsunami.
***
Saya mengenal dekat sosok Aksar, panggilan akrabnya dan di medsos memakai akun @Aksar_KangPhoto, tentu saja karena dia adalah adik sepupu saya sendiri.Â
Aksar ke Palu mengikuti event motor cross memperingati ulang tahun ibukota Sulawesi Tengah ini. Aksar bersama teman crosser-nya, menggelar tenda di tepi pantai saat tsunami itu datang.
Kontan saja keluarga di Makassar panik dan berduka. Terlebih istri Aksar, yang saat itu lagi mengandung kelahiran anak pertama pasangan suami-istri ini.Â
Hingga sang anak lahir, Aksar belum juga "kembali" dari Palu. Seluruh keluarga, terutama istri, bapak dan ibu Aksar masih tetap berharap Aksar ditemukan dalam keadaan hidup atau mati.Â
Tapi Allah ternyata sudah membawanya "pulang" ke alam-Nya yang lain.