Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pedagang Musiman Pasca Idul Adha

11 Juli 2022   21:21 Diperbarui: 12 Juli 2022   16:17 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di aliran sungai inilah, mereka para sekelompok pria tersebut membersihkan "jeroan" hewan kurban tersebut menggunakan air sungai. Selain untuk dikonsumsi sendiri, juga ada yang mereka jual.

Adapun sungai ini, memanjang dari pengairan pembuangan Kali Bekasi, melewati saluran depan RS Bella hingga ke perumahan Anggrek, Tambun Selatan, yang sudah memasuki wilayah Kabupaten Bekasi.

Baik pedagang arang, tusuk sate, kipas, peralatan pembakaran sate mengaku cukup terbantu ekonomi keluarga mereka dengan usaha dadakan dan musiman ini.

Saat tulisan ini saya turunkan Senin malam 11 Juli 2022, masih saja banyak pedagang arang, tusuk sate, kipas, peralatan pembakaran sate terlihat di tepi jalan.

Itu karena hingga Senin, atau hari kedua atau ketiga lebaran haji, masih banyak kaum Muslim yang baru berkesempatan menyembelih hewan kurban.

Dalam pengertian agama, Hari Tasyrik merupakan hari dalam kalender Islam yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, atau tiga hari setelah shalat ied pada hari raya Idul Adha. 

Pada tiga hari tersebut, umat islam dilarang untuk melaksanakan ibadah puasa.

Pendapat lain menyebutkan, Hari Tasyrik dikarenakan pada hari-hari itu daging kurban sedang didendeng, termasuk dibikin sate dan dimasak lezat, sehingga dilarang untuk berpuasa.

Bagi suku Bugis - Makassar, daging sapi kurban sangat ditunggu-tunggu. Sebab daging jeroan sapi (hati, limpa, babat, lidah, paru) jadi bahan Coto Makassar.

Sedang tulang rusuk dan tulang lainnya yang berisi sum-sum dan masih ada daging yang menempel, jadi bahan Sop Konro. Kan luar biasa ya?

Itulah sejumlah rezeki di antara daging hewan kurban. Dari pedagang musiman hingga jadi bahan baku masakan kuliner. Salam. #nurterbit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun