Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ada Bantargebang, Tapi Warga Bekasi Susah Buang Sampah?

26 Mei 2022   10:06 Diperbarui: 26 Mei 2022   20:07 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat sampah, ingat Bantargebang Kota Bekasi. Kalau ada orang yang badannya beraroma kurang sedap (bau sampah), sering diidentikkan dengan Bantargebang.

Itu kata siapa? Kata Tukul Arwana, komedian yang kini berjuang dengan penyakit lumpuh - yang menurut pengakuan pihak keluarga di sejumlah media, itu pasca disuntik vaksin Nusantara.

Di beberapa kali acara talk shownya, "Reynaldi Tukul" ini sering mengeluarkan materi lawakan dengan mengaitkan bau sampah Bantargebang Bekasi dengan bau badan manusia.

Dalam satu sisi, memang tidak ada maksud Tukul menyudutkan Kota Bekasi dengan bau sampah Bantargebang. Semata-mata sekedar candaan. Itu saja.

Tapi menyebut kata Bantargebang Kota Bekasi, perannya selama ini sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) sampah sangat besar. Terutama menampung sampah produk warga DKI Jakarta. Itu fakta dan tak bisa dipungkiri.

Petugas sedang menjemput sampah warga komplek perumahan (foto: Nur Terbit)
Petugas sedang menjemput sampah warga komplek perumahan (foto: Nur Terbit)

Bantargebang sendiri berlokasi di Kelurahan Ciketing Udik, Kelurahan Cikiwul dan Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi (sumber literatur bisa dibaca : https://upstdlh.id/tpst/index)

Luas Area : 110,3 Ha terdiri dari : Luas efektif TPST 81,91 % dan sisanya 18,09% untuk prasarana seperti Jalan masuk, Jalan Kantor dan Instalasi Pengolahan Lindi. Status Tanah : Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

***

Acara mudik lebaran 2022 lalu, ternyata ikut mempengaruhi kinerja armada mobil pengangkut sampah di Kota Bekasi, Jawa Barat yang sempat vakum.

Pasalnya, banyak mobil pengangkut sampah milik Pemkot Bekasi Cq Dinas Kebersihan menganggur dan "tertidur" ditinggal oleh sopir dan kenek yang mudik pulang kampung. Begitu informasi yang saya dikumpulkan.

Giliran sopir dan kenek truk sampah sudah balik dari kampung, sejumlah armada truk pengangkut sampah bermasalah.

Truk yang semula "tertidur" ditinggal mudik oleh sopir dan kenek, berusaha "dibangunkan" kembali. Mesin truk ternyata susah hidup setelah lama tidak dihidupkan.

Akibatnya, jumlah armada truk pengangkut sampah yang jumlahnya memang sudah terbatas itu, makin berkurang saat beroperasi menjemput sampah warga.

"Jadi intinya, inikah penyakit setiap tahun saat mudik lebaran, maaf atas ketidaknyamanan ini. Mungkin ada warga yang sampahnya sempat lama tidak diangkut," nah begitulah cerita pengurus RW kepada saya.

Aktivitas truk pengangkut sampah di komplek perumahan di kota Bekasi (foto : Nur Terbit)
Aktivitas truk pengangkut sampah di komplek perumahan di kota Bekasi (foto : Nur Terbit)

Jangan salahkan pengurus RW, jangan pula salahkan sampah yang terkesan betah menumpuk di bak sampah. Ini juga bukan persoalan pembayaran iuran kebersihan. Sama sekali bukan.

"Ini gara-gara truk sampahnya banyak yang mogok, banyak yang tidak bisa beroperasi. Selain sopir dan keneknya mudik, juga truknya tertidur," kata Fachri, pengurus RW komplek perumahan, mewakili sopir dan kenek truk sampah menyampaikan "rasa berdosa" mereka.

Inilah yang belakangan terjadi, terutama untuk aktivitas pengangkutan sampah, dari bak sampah warga di komplek perumahan di Kota Bekasi, Jawa Barat menuju TPA (tempat pembuangan akhir) sampah di Bantargebang.

Jadi rasanya ironis sekali. Kota Bekasi yang punya TPA Bantargebang, sebagian besar menampung sampah warga DKI Jakarta dengan sistem "kontrak-sewa" lahan, tapi justeru warga Kota Bekasi sendiri yang kesulitan membuang sampah.

Pada acara halal bi halal warga RT salah satu perumahan di Kota Bekasi, Rabu malam 25 Mei 2022, kendala "Pasukan Orange" ini terungkap dari pengakuan pengurus RW.

Ini juga sebagai laporan kepada Kepala Dinas Kebersihan, sekaligus tembusan kepada Pak Tri Adhianto, PLT Walikota Bekasi.

"Pak Wali, tolong pak, sampah kami diangkut. Perbaiki armada truk sampah yang banyak "tertidur", kalau perlu ditambah unit truknya," pinta warga perumahan di Bekasi Timur.

"Kami adalah warga Pak Wali yang sudah menunaikan kewajiban membayar iuran sampah, bayar pajak untuk mengisi kas Pemkot untuk APBD," tambah yang lain. 

Foto-foto : Nur Terbit 
Foto-foto : Nur Terbit 

Saat tulisan ini saya turunkan, dapat informasi kalau sudah ada 1 (satu) unit truk sampah sudah datang menjemput sampah warga di salah satu perumahan di Bekasi Timur, Kamis pagi 26 Mei 2022 pukul 09.00 WIB. ***

Salam : NURTERBIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun