Dari cerita guru-guru, saya dapat informasi. Ternyata memang ada lagi "ritual" usai mereka mengajar di kelas. Ibu kepala sekolah mereka itu memasak untuk makan siang bersama.Â
Menu masakannya berganti setiap hari. Biaya dari isi "kocek" masing-masing setiap guru. Urunan, istilahnya.
Lalu bahannya dari mana?
"Kami beli di pasar dengan sistem saweran sesama ibu guru. Ibu kepala sekolah yang masak, kami bantu ngiris-ngiris bawang, apalah gitu yang bisa dibantu hehe..."
Sebagai guru, istri saya Sitti Rabiah yang juga Kompasianer, sudah menulis pengalamannya menangani anak didiknya di sekolah. Seperti bisa dibaca melalui link berikut ini :
Es Krim Aice Mochi Hadiah Untuk Murid TK
*****
Satu hal lagi yang unik di mata saya, mata seorang suami yang hanya bisa jadi penonton saat istri sibuk di dapur, sekaligus penikmat utama dari masakan istri: ya soal "kehangatan" tadi.
Sssttt....ini rahasia kita saja ya sesama suami. Jangan sampai bocor ke istri. Kadang saya sebagai suami heran dan tidak habis pikir.Â
Belanja dapur bulanan yang hanya sekali nyetor ke istri dalam sebulan, tapi koq dapur gak pernah sepi dari kegiatan "icip-icip".Â