Saya sendiri melakukan perjalanan Bekasi - Jakarta, tidak sampai menginap, atau "tinggal di tempat yang dituju dalam waktu tertentu". Sekedar janjian dengan "klien" di Jakarta. Sesudah ketemu, ngobrol sedikit, balik lagi ke Bekasi.
Dalam perjalanan ke Jakarta inilah, saya mampir membatalkan puasa di perjalanan. Beruntung, ada mesjid NURURROHMAN di tepi jalan I Gusti Ngurah Rai, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur itu. Alhamdulillah, bisa sekalian sholat jamaah Magrib, pikir saya.
Di halaman mesjid ini, berdiri tenda hijau. Di bawahnya duduk berderet di atas bangku plastik para orang tua, remaja bahkan anak-anak menikmati takjil buka puasa. Berbagai jenis minuman dan gorengan memenuhi meja panjang.
Saya jadi teringat pesan istri di rumah, di Bekasi, saat saya tadi mau berangkat menuju Jakarta.Â
"Pah, kalau kebetulan di jalan sudah waktunya berbuka, cari masjid dan berhenti di sana," kata istri.
Oh iya, itu pasti, mampir sholat Magrib kan maksudnya?, kata saya.
"Termasuk itu juga. Tapi yang lebih penting, bisa mampir berbuka puasa secara gratis haha....," kata istri saya. Saya maklum, pemikiran emak-emak yang kadang luput dari perhatian babeh-babeh hehe...
Benar juga. Ada lebih dari 50-an "musafir" -- di luar anggota jamaah masjid setempat -- yang ikut "bukber" dari takjil yang disediakan panitia.
Alhamdulillah, semoga kebaikan jamaah dan pengurus DKM NURURROHMAN ini mendapat pahala atas kebaikannya menyiapkan takjil berbuka puasa bagi para "musafir".
Foto
Bedanya, kalau zaman Rasulullah, "musafir" itu umumnya naik Onta. Kalau saya, naik "Onta besi" alias sepeda motor. Beda-beda tipis, dan beda-beda zaman hehe...Selesai berbuka, juga tentu saja selesai wudhu, saya langsung masuk ke dalam masjid, berbaur dengan jamaah yang sudah siap menunaikan sholat jamaah Magrib.